Senin 20 Dec 2021 09:39 WIB

Mimpi Selaawi Menjadi Kota Bambu

Selaawi Bamboo Festival sebagai triger untuk menjadikam Selaawi sebagai kota bambu. 

Rep: Bayu Adji P / Red: Agus Yulianto
Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, melihat kerajinan sangkar burung dalam kegiatan Selaawi Bamboo Festival 2021 di Kecamatan Selaawi, Kabupaten Garut, Sabtu (18/12).
Foto: Republika/Bayu Adji P.
Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, melihat kerajinan sangkar burung dalam kegiatan Selaawi Bamboo Festival 2021 di Kecamatan Selaawi, Kabupaten Garut, Sabtu (18/12).

REPUBLIKA.CO.ID, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut menggelar Selaawi Bamboo Festival 2021 di Kecamatan Selaawi, Kabupaten Garut, pada 17-19 Desember. Festival itu tak lain untuk memperkenalkan produk kerajinan bambu yang menjadi khas wilayah itu.

Festival bambu ini merupakan yang kedua kali diselenggarakan. Pertama kali, festival bambu digelar pada 2016. Namun, ketika itu, skalanya masih lokal. Kali ini, festival bambu dibuat sedemikian rupa agar mengundang perhatian masyarakat secara nasional.

Baca Juga

"Alhamdulillah responnya baik. Pak Menteri (Teten Masduki, Menteri Koperasi dan UKM) juga support," kata Camat Selaawi, Ridwan Effendi, Sabtu (18/12).

Dia mengungkapkan, gelaran Selaawi Bamboo Festival telah dipersiapkan sejak lama, setidaknya lima tahun ke belakang. Salah satu yang dipersiapkan adalah pembangunan gedung Selaawi Bamboo Creative Center --yang kini dinamakan gedung Dayeuh Awi, untuk menjadi pusat kerajinan bambu di Kecamatan Selaawi.

Bukan hanya menyiapkan infrastruktur penunjang, Ridwan mengklaim, selama ini, pihaknya terus mendorong para perajin bambu di wilayahnya untuk berinovasi. Pemkab juga disebut terus memfasilitasi kerajinan bambu di Selaawi menjadi lestari. 

"Ini sebagai triger untuk menjadikam Selaawi sebagai kota bambu. Apalagi, kulturnya memang mendukung. Kalau dari habitat bambu, saya kira di setiap daerah banyak. Namun, di sini ada kesinambungan antara sumber daya alam dan sumber daya manusia," kata dia.

Menteri Koperasi dan UMK, Teten Masduki, menilai, penyelenggaraan festival merupakan ide yang bagus untuk memperkenalkan produk kerajinan bambu, khususnya dari Kecamatan Selaawi. Sebab, saat ini, bambu sudah menjadi perhatian dunia. 

Dia menyebut, Indonesia memiliki potensi bambu yang cukup besar, terutama di Jawa Barat (Jabar). Kultur menggunakan produk olahan bambu untuk kebutuhan sehari-hari juga cukup kuat di kalangan masyarak, seperti untuk keperluan rumah tangga, alat pertanian, dan sebagainya. 

Karena itu, dia mendorong adanya inovasi dalam menghasilkan produk olahan bambunya. Termasuk, revitalisasi rumpun bambu yang memenuhi syarat ekologis, penting untuk kita lakukan. 

Teten mengatakan, dari segi produksi, penting untuk dilakukan inovasi. Sebab, selama ini umumnya produk bambu hanya digunakan untuk menjadi aksesoris dan alat rumah tangga. 

Padahal, bambu juga bisa menjadi ke furnitur dan timber seperti kusen, pintu, lantai. Artinya, bambu bisa jadi industri besar untuk menggantikan kayu. Penggunaan bambu dinilai lebih baik dari sisi ekologi maupun ekonomi, dibandingkan kayu.

Berdasarkan catatannya, sekitar 28 persen masyarakat Cina memiliki penghasilan dari industri bambu. Padahal secara jumlah, tanaman bambu di negeri itu tak lebih banyak daripada di Indonesia.

"Produktivitas bambu di Indonesia itu empat kali lipat dari Cina. Kalau itu dimaksimalkan, bisa melebihi dari perdagangan kayu. Selain itu, kebun bambu juga bisa dijual karbonnya," kata dia.

Teten menyebut, penggunaan bambu untuk menggantikan kayu adalah sebuah keniscayaan. Alasannya, saat ini isu lingkungan telah menjadi perhartian dunia. Penggunaan kayu makin dihindari. Bambu, dengan pertumbuhan yang cepat, bisa jadi alternatif menjadi pengganti kayu. "Jadi industrilisasi kita akan ke sana," ujar dia.

Menurut Teten, pemerintah juga akan menggaet IKEA untuk masuk ke Indonesia untuk pengembangan bambu. Dengan harapan, akan terjadi pengembangan industri bambu. 

"Kami akan gandengkan dengan penyerapnya. Kalau ada off taker, pasti pembiayaan masuk," kata dia.

 

 

 

photo
Perajin menyelesaikan pembuatan podium pidato berbahan bambu di Selaawi, Kabupaten Garut, Jawa Barat. (Antara/Candra Yanuarsyah)

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement