Senin 20 Dec 2021 10:03 WIB

Koalisi Arab Hancurkan Drone Houthi yang Targetkan Bandara

Koalisi Arab pada Senin (20/12) menghancurkan drone Houthi yang targetkan bandara

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Christiyaningsih
Koalisi Arab pada Senin (20/12) menghancurkan drone Houthi yang targetkan bandara. Ilustrasi.
Foto: Reuters
Koalisi Arab pada Senin (20/12) menghancurkan drone Houthi yang targetkan bandara. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Koalisi Arab pada Senin (20/12) menghancurkan sebuah pesawat tak berawak (drone) yang bertujuan menargetkan warga sipil di bandara King Abdullah. Pesawat tak berawak itu diluncurkan dari bandara internasional Sana'a di ibu kota Yaman, yang menjadi markas milisi Houthi yang didukung Iran.

Dilansir Al Arabiya, koalisi Arab juga menghancurkan situs untuk meluncurkan drone dan gudang senjata Houthi di Sana'a. Termasuk dua bengkel untuk merakit drone bermuatan bahan peledak serta lokasi penyimpanan drone dan senjata. Koalisi Arab mengatakan mereka mengambil tindakan pencegahan untuk memastikan tidak ada korban sipil.

Baca Juga

Houthi Yaman dalam beberapa bulan terakhir meningkatkan serangan mereka terhadap Saudi. Mereka juga meluncurkan puluhan serangan udara lintas perbatasan ke Arab Saudi.

Kelompok Houthi yang didukung Iran itu menargetkan daerah sipil dan fasilitas energi di Saudi. Houthi juga mengerahkan drone yang bermuatan bahan peledak dan rudal balistik. Di sisi lain, koalisi Arab telah melakukan serangan terhadap situs milisi Houthi di Yaman yang menargetkan persenjataan dan pangkalan inti mereka.

Yaman dilanda perang saudara sejak 2014. Perang terjadi ketika pemberontak Houthi yang didukung Iran menguasai ibu kota Sana'a dan sebagian besar bagian utara negara itu. Mereka memaksa pemerintah yang diakui secara internasional untuk melarikan diri ke wilayah selatan dan Arab Saudi.

Koalisi yang dipimpin Saudi memasuki perang pada Maret 2015. Mereka yang didukung oleh Amerika Serikat mencoba mengembalikan Presiden Abd Rabbo Mansour Hadi ke tampuk kekuasaan. Perang semakin intens dan menyebabkan krisis kemanusiaan terburuk di dunia.  

Pada awal 2020, Houthi melancarkan serangan di Provinsi Marib yang sebagian besar dikuasai pemerintah. Serangan tersebut menelan korban ribuan anak muda dan membuat ribuan warga sipil terlantar serta hidup dalam ketakutan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement