REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Setelah diresmikan pada Jumat (17/12), Alun-alun Kota Bogor di eks Taman Topi, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor kembali ditutup. Salah satu alasan penutupan Alun-alun Kota Bogor lantaran masyarakat ramai mendatangi alun-alun pada akhir pekan, hingga memicu terjadi kerumunan.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperumkim) Kota Bogor, Juniarti Estiningsih. Tak hanya itu, penutupan Alun-alun Kota Bogor juga dilakukan agar proses pemeliharaan alun-alun berjalan lancar.
“Alun-alun ini kan baru selesai, jadi butuh pemeliharaan terlebih dahulu. Apalagi rumput dan tanaman di sini baru kita tanam, khawatir rumput yang baru kita tanam terinjak-injak dan mati,” kata Esti, Selasa (21/12).
Meski ditutup sementara, sambung Esti, masyarakat masih dapat berswafoto di sekitar alun-alun. Hanya saja, selama penutupan masyarakat tidak diperkenankan untuk nongkrong di dalam alun-alun. Serta tidak diperbolehkan untuk menggunakan fasilitas yang ada, seperti jogging track, alat gym, dan permainan anak.
Saat ini, hampir semua fasilitas di Alun-alun Kota Bogor sudah dipasangi garis pembatas. Hal tersebut bertujuan sebagai tanda jika fasilitas Alun-alun Kota Bogor belum bisa digunakan untuk pengunjung.
Adapun sejumlah fasilitas yang dipasangi garis pembatas di antaranya fasilitas olahraga, permainan anak, jogging track, lapangan utama, area hall tribun teater, hingga sebagian besar area taman alun-alun yang ditumbuhi pepohonan dan tanaman.
“Intinya masyarakat boleh berkunjung ke Alun-alun Kota Bogor, hanya saja tidak boleh melewati garis polisi yang dipasang petugas. Kalau untuk foto-foto boleh saja, kalau untuk nongkrong dan duduk belum boleh,” tegasnya.
Di samping itu, lanjut dia, masyarakat yang hendak menggunakan Kereta Rel Listrik (KRL) melalui Pintu Timur Stasiun Bogor masih bisa melewati alun-alun. Hanya saja, harus berhati-hati untuk tidak melewati rumput atau taman yang masih dalam pemeliharaan.
Esti menambahkan, pihaknya berencana menggunakan aplikasi PeduliLindungi di Alun-alun Kota Bogor. Serta hanya membuka satu pintu masuk untuk mengantisipasi terjadinya kerumunan.
“Jadi tidak semua pintu terbuka karena terkait dengan kerawanan Covid-19. Nanti kita komunikasikan dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terkait aplikasi PeduliLindungi yang bisa digunakan untuk area terbuka,” ujarnya.
Sebelumnya, Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim, menjelaskan saat ini Alun-Alun Kota Bogor masih bersifat uji coba. Selain itu, Pemkot Bogor akan melakukan evaluasi di berbagai hal.
Dedie menyebutkan, evaluasi dilakukan tidak hanya terkait kerumunan. Tetapi juga pada parkir kendaraan, sampah, kerumunan, akses ke stasiun, lampu, serta rumput yang terinjak-injak.
“Alun-alun saat ini masih bersifat uji coba dan dievaluasi. Rencana untuk sementara fasilitasnya akan ditutup dulu. Hanya aksesnya yang boleh dilalui,” ujar Dedie.