Selasa 13 Jun 2023 08:14 WIB

Kawasan Alun-Alun Kota Bogor Makin Semrawut Akibat Parkir Liar

Kawasan Alun-Alun Kota Bogor makin semrawut karena parkir liar kendaraan.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Bilal Ramadhan
Sejumlah warga berjalan di Alun-Alun Kota Bogor, Jawa Barat. Kawasan Alun-Alun Kota Bogor makin semrawut karena parkir liar kendaraan.
Foto: ANTARA/Arif Firmansyah
Sejumlah warga berjalan di Alun-Alun Kota Bogor, Jawa Barat. Kawasan Alun-Alun Kota Bogor makin semrawut karena parkir liar kendaraan.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, pada Senin (12/6/2023) berkantor di Alun-Alun Kota Bogor, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor untuk memantau kesemrawutan yang terjadi di kawasan tersebut. Masalah utama yang ditemukan dalam pantauannya ialah masalah kendaraan yang kerap parkir sembarangan.

Pantauan Republika.co.id di sekitar kawasan Alun-Alun Kota Bogor, memang banyak kendaraan baik roda dua maupun roda empat parkir di badan jalan. Padahal, ruas jalan yang tersedia di Jalan Dewi Sartika hanya memiliki dua lajur.

Baca Juga

“Saya sedang melihat kemungkinan melarang sama sekali parkir di sini, karena sulit sekali diatur dan menimbulkan kemacetan,” kata Bima Arya, Senin (12/6/2023).

Oleh karenanya, Bima Arya berencana mengarahkan semua kendaraan yang akan ke kawasan Alun-Alun Kota Bogor untuk memarkirkan kendaraanya ke Pasar Kebon Kembang Blok F. Sehingga warga tinggal berjalan kaki sedikit ke Alun-Alun.

“Saya minta dikaji dulu. Dilarang aja semuanya (parkir) di sini. Kalau mau parkir ya masuk saja ke Blok F. Harus dibiasakan jalan ke sini (Alun-Alun), itu juga jaraknya kan tidak jauh sebetulnya,” kata Bima Arya.

Setelah permasalahan parkir, sambung Bima Arya, permasalahan berikutnya ialah pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan memakan badan trotoar. Menurutnya, sampah-sampah yang ditimbulkan oleh para PKL membuat kotor kawasan tersebut.

Bahkan, kata Bima Arya, trotoar yang baru saja dibangun di beberapa titik juga mengalami kerusakan. Sebab, para PKL dan gerobak dagangannya ada yang menjajakan dagangannya di atas trotoar baru tersebut.

“Ini lihat bekasnya parah banget. Jadi, petugas nggak boleh lengah disini. Harus betul-betul mengawasi, nanti akan ada kerja bakti dan semprot semua,” jelasnya.

Bima Arya melanjutkan, angkutan kota (angkot) yang kerap ngetem di Jalan Nyi Raja Permas atau dari arah Stasiun Bogor juga menyebabkan kemacetan. Angkot-angkot tersebut rencananya akan dibuat cerukan khusus agar tidak memadati jalan.

“Besok saya masih ngantor di sini, sorenya ke Batam dua hari. Lalu pulang dan akan ke sini lagi, random saja. Biar nggak ada polanya, biar semuanya siap disini,” ucapnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement