REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pemkot Bogor, Jawa Barat merenovasi trotoar Jalan Merdeka, trotoar Alun-alun, dan saluran air di Jalan Nyi Raja Permas dalam rangka penataan tata ruang kota. Ini dilakukan untuk memberikan rasa nyaman kepada pejalan kaki dan keindahan lingkungan.
Kepala Dinas PUPR Kota Bogor Rena Da Frina menyampaikan Wali Kota Bogor Bima Arya beberapa hari lalu telah meninjau ketiga lokasi renovasi, yang tahapannya sudah dimulai hampir bersamaan. Rena menjelaskan pengerjaan renovasi trotoar di Jalan Merdeka adalah sisi sebelah kiri dari arah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) Merdeka.
"Jadi, titik nolnya dari Simpang Jembatan Merah sampai nanti ke Apollo, sekitar 430 meter trotoar beserta salurannya yang akan kita intervensi tahun ini dengan waktu pengerjaan 90 hari kalender," katanya, Jumat (22/9/2023).
Rena menyampaikan dari data LPSE Kota Bogor saat ini proses lelang pengerjaan sudah selesai dan sudah masuk masa penandatanganan kontrak kerja pada 20 September 2023. Pengerjaan renovasi trotoar jalan Merdeka dikerjakan dengan anggaran sebesar Rp 2,6 miliar.
Sementara itu, untuk saluran air Jalan Nyi Raja Permas menuju Jalan MA Salmun sedang dalam pengerjaan. Kemudian, pembangunan lanjutan trotoar Alun-alun Kota Bogor dalam kondisi baik dan telah mencapai 40 persen.
"Pekerjaan ini deviasinya sekitar delapan persen. Pak Wali Kota juga melihat pekerjaan saluran di sisi arah MA Salmun. Karena kan kalau dari sisi kiri dari sini itu sudah beres trotoarnya, nah sekarang kita sedang mengerjakan arah MA Salmun. Kalau di sini pedestrian, di sana (arah MA Salmun) kami tangani salurannya," kata Rena.
Rena menyampaikan pengerjaan lanjutan trotoar Alun-alun Kota Bogor ini ditargetkan rampung pada 10 November 2023. Untuk memastikan pengerjaan selesai tepat waktu, Dinas PUPR Kota Bogor dan aparatur wilayah terus melakukan pengawasan dan peninjauan.
Rena pun memastikan Dinas PUPR segera meminta kepada pelaksana ketika ada kendala untuk segera diatasi agar pekerjaan selesai tepat waktu.
"Kita monitor. Jadi, tergantung kebutuhannya apa dari hasil monitoring itu. Misalkan ketika tenaga kerja butuh ditambah kita akan minta tambah, jika waktu perlu dipercepat kita minta untuk dikejar waktunya agar dipercepat. Alhamdulillah, sampai saat ini deviasinya positif, on the track, masih aman," katanya.