Selasa 21 Dec 2021 23:49 WIB

Jelang Nataru, 280 Aparat Gavungan Disiapkan di Puncak Bogor

280 petugas gabungan disiagakan hingga 2 Januari 2022

REPUBLIKA.CO.ID,  BOGOR -- Sebanyak 280 personel gabungan dari TNI, Polri, Dinas Perhubungan, dan Satpol PP siaga mengawal peringatan Natal dan Tahun Baru di Kawasan Puncak, Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

"Untuk menyukseskan pemeriksaan, sekitar 280 petugas gabungan disiagakan hingga 2 Januari 2022," kata Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasatlantas) Polres Bogor, AKP Dicky Pranata di Cibinong, Bogor, Selasa (21/12).

Menurutnya, Satlantas Polres Bogor, sejak Senin (20/12) petang menggelar uji coba penerapan sistem ganjil-genap untuk kendaraan yang menuju ke kawasan Puncak, Kabupaten Bogor.

"Meski libur Nataru (Natal dan Tahun Baru) dimulai 24 Desember hingga 2 Januari, kita mulai lakukan uji coba dari 20 Desember, sambil terus dilakukan evaluasi," kata Dicky.

Ia memastikan, penyekatan dan pemeriksaan kendaraan dilakukan selama 24 jam, demi mencegah timbulnya kerumunan selama libur Natal dan Tahun Baru 2002, khususnya di tempat-tempat wisata."Pemeriksaan meliputi kelengkapan prokes, seperti penggunaan masker, kendaraan ganjil-genap sesuai tanggal, hingga surat vaksinasi atau aplikasi peduli lindungi," ujarnya.

Sebelumnya, Lima Kapolres di wilayah Puncak Raya, Jawa Barat, menetapkan 25 checkpoint atau titik pemeriksaan sertifikat vaksinasi selama peringatan Natal dan Tahun Baru 2022. "10 titik di Kabupaten Bogor, enam titik di Kota Bogor, tiga titik di Kabupaten Sukabumi, dua titik di Kota Sukabumi, dan empat titik di Kabupaten Cianjur," ungkap Kapolres Bogor, AKBP Harun usai rapat koordinasi dengan empat kapolres lain.

Harun menyebutkan, bahwa dari rapat tersebut disepakati beberapa skenario rekayasa lalu lintas, seperti sistem ganjil-genap, contra flow atau lawan arus, hingga buka-tutup jalur."Filter awal ganjil-genap itu di Tol-Tol. Nanti kita lihat kondisi jalan ini crowded atau bagaimana, nanti akan kita gunakan rekayasa lantas. Bisa pengalihan, bisa juga sesuai dengan kapasitas dan lain-lain. Bukan penutupan tetapi pengalihan arus," kata Harun.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اَرِنِيْ كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتٰىۗ قَالَ اَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۗقَالَ بَلٰى وَلٰكِنْ لِّيَطْمَىِٕنَّ قَلْبِيْ ۗقَالَ فَخُذْ اَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِفَصُرْهُنَّ اِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلٰى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ سَعْيًا ۗوَاعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌحَكِيْمٌ ࣖ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Baqarah ayat 260)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement