REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Volume sampah di rest area KM 57 jalan Tol Jakarta-Cikampek meningkat signifikan setiap momentum libur panjang seperti pada musim libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025. Pasalnya, pengunjung meningkat dibandingkan hari biasa.
"Kalau pada musim libur panjang seperti libur Natal dan Tahun Baru, volume sampah di rest area KM 57 tentu meningkat dibandingkan hari-hari biasa," kata Teguh Winarko, petugas pengelola rest area KM 57 jalan Tol Jakarta-Cikampek, di Kabupaten Karawang, Jabar, Kamis (26/12/2024).
Ia mengatakan bahwa di hari-hari biasa, volume sampah di rest area KM 57 hanya mencapai 4-5 kubik per hari. Sedangkan pada momentum libur panjang seperti musim libur Natal dan Tahun Baru, volume sampah bisa mencapai 9-10 kubik per hari.
"Jadi ya karena pengunjung ke rest area meningkat pada musim libur panjang, maka volume sampah pun mengalami peningkatan," katanya.
Disebutkan bahwa sampah-sampah yang dihasilkan di rest area itu selanjutnya dibawa ke tempat pembuangan akhir (TPA) Jalupang yang berlokasi di Desa Wancimekar, Kecamatan Kotabaru, Karawang.
Menurut dia, sampah yang dihasilkan di rest area KM 57 sebenarnya sudah dilakukan pemilahan. Namun di tempat pembuangan sementara (TPS) yang ada di sekitar rest area, belum dilakukan sekat-sekat.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Karawang Iwan Ridwan menyampaikan bahwa sampah-sampah yang dihasilkan di rest area KM 57 itu diangkut ke TPA Jalupang dengan menggunakan jasa angkut pihak ketiga. Oleh karena itu, ia tidak mengetahui secara pasti jumlah volume sampah yang diangkut dari rest area KM 57 ke TPA Jalupang.
"Ya setiap hari sampah dari rest area KM 57 diangkut ke TPA Jalupang. Ada sekitar tiga truk yang mengangkut sampah dari rest area KM 57 ke TPA Jalupang setiap hari," katanya.
Sementara itu, Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq saat kunjungan ke rest area KM 57, Rabu (25/12) malam mendorong agar pengelola rest area jalan tol membangun budaya memilah sampah, agar tidak menyumbang beban TPA.
Dalam kunjungannya, ia menegaskan pentingnya penerapan budaya pilah sampah baik oleh pengelola maupun pengunjung.
"Kami meminta semua tenan dan pengunjung di rest area wajib memilih sampah. Sampah tidak boleh dicampur karena ini akan menjadi masalah saat pengolahan di tahap akhir," katanya.