Rabu 22 Dec 2021 07:45 WIB

Di Hari Ibu, Disdik Jabar Ajak Lestarikan Kuliner Nusantara di Festival Mustikarasa

Mustikarasa sendiri merupakan buku kumpulan resep masakan dari Sabang sampai Merauke

Rep: arie lukihardianti/ Red: Hiru Muhammad
Mustikarasa, buku kumpulan resep yang diterbitkan Departemen Pertanian pada 1967, diterbitkan ulang oleh Penerbit Komunitas Bambu pada 2016.
Foto: priyantono oemar/republika
Mustikarasa, buku kumpulan resep yang diterbitkan Departemen Pertanian pada 1967, diterbitkan ulang oleh Penerbit Komunitas Bambu pada 2016.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat (Jabar) bakal mengajak peserta didik untuk mengenalkan, menjaga dan melestarikan kebudayaan kuliner tradisional melalui Festival Mustikarasa. Menurut Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Jabar Dedi Supandi, kegiatan ini, diharapkan dapat mempertebal kebanggaan terhadap kekayaan kuliner yang ada di Indonesia. 

Mustikarasa sendiri merupakan buku kumpulan resep masakan dari berbagai daerah dari Sabang sampai Merauke di Indonesia. Buku ini lahir atas gagasan Proklamator Republik Indonesia IR Soekarno.  Buku yang diterbitkan tahun 1967 oleh departermen pertanian, serta dicetak ulang pada tahun 2016 oleh penerbit Komunitas Bambu Mustikarasa ini lahir bukan saja untuk mendokumentasikan dan menyelamatkan kekayaan warisan makanan minuman Indonesia yang beragam. 

Baca Juga

Dedi berharap, Festival Mustikarasa bisa membuat siswa dan siswi lebih kreatif dan bangga terhadap masakan khas Indonesia. "Karena, aneka masakan yang ada di Indonesia itu boleh diadu dengan Negara lain. Masakan kita lebih kaya rasa, dengan berbagai bumbu yang tumbuh subur di sini," ujar Dedi Supandi, Rabu (22/12).

Menurut Dedi Supandi, kegiatan ini dilaksanakan pada 22 Desember bertepatan dengan peringatan Hari Ibu. Selain itu, sekaligus pemecahan Rekor MURI Festival Mustikarasa dengan membuat 1.221 Masakan Indonesia Warisan Ir. Sukarno Secara Virtual.

Menurutnya, pihaknya melibatkan praktisi pendidikan tingkat menengah jenjang SMP dan SMA/ SMK maupun guru di Provinsi Jawa Barat."Pesertanya dari seluruh Jawa Barat, yang terbagi dari 27 Kabupaten, 861 Sekolah, 7.157 video masakan, 1.284 jumlah menu makanan, 62.025 jumlah peserta," kata Dedi Supandi.

Generasi muda sebagai harapan bangsa, kata dia, memiliki beban moral untuk mengenal, menjaga, dan melestarikan seluruh aset budaya tersebut, termasuk salah satu nya adalah keberagaman kuliner resep asli Indonesia.

"Kalau untuk tujuan khususnya, memperkenalkan resep masakan Indonesia warisan Ir. Sukarno kepada generasi muda. Mengajak masyarakat untuk mengenal dan mencintai kuliner tradisional dan turut serta dalam mengembangkan dan melestarikan kuliner tradisinonal khas nusantara," imbuhnya.

Sementara itu, untuk peserta yang mengikuti kegiatan dalam petujunjuk teknisnya adalah, peserta adalah tim dengan jumlah 5 - 10 orang (siswa SMP, SMA, SMK, atau Guru). Memilih menu masakan yang disediakan dalam aplikasi http://mustikarasaindonesia.com terdiri dari menu utama, lauk pauk, sambal-sambalan, jajanan dan minuman.

Menu yang di pilih dalam satu tim bisa berasal dari satu daerah atau paduan dari daerah yang berbeda. Pilihan menu dapat di lihat di buku judul Mustkarasa, yang didokumentasikan oleh Ir. Soekarno. Memasak menu yang di pilih dan mengemas hasil olahan masakan.

Selain itu, kata dia, saat proses memasak berlangsung diharapkan menggunakan baju adat sesuai dengan asal daerah menu masakan yang di pilih, atau menggunakan baju adat yang lainnya.

Kemudian, kata dia, mereka membagikan atau mendistribusikan hasil masakan kepada masyarakat sekitar (yatim piatu, panti asuhan, masyarakat yang membutuhkan). Membuat video rekaman proses memasak sampai proses pembagian hasil masakan dengan durasi 3-4 menit.

Proses pengambilan video dimulai dari proses memasak, mengemas maskan dan mendistribusikan hasil masakan. Video yang dihasilkan bisa asli atau proses editing. Mengunggah video hasil rekaman melaui koordinator/ operator sekolah tempat peserta berasal.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement