REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Jajaran Lembaga Pemasyarakatan (Lapas), Balai Pemasyarakatan (Bapas) dan sejumlah instansi lainnya yang nerada di bawah naungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkum HAM) gelar apel siaga jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru). Dalam kesempatan tersebut, Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kemenkum HAM Jawa Barat, Sudjonggo, meminta jajaran Lapas dan Bapas agar meningkatkan pengamanan.
Sudjonggo menjelaskan, jelang Nataru tidak menutup kemungkinan terjadi gangguan keamanan, yang ditimbulkan baik oleh perorangan, maupun kelompok. Hingga dikhawatirkan menimbulkan hal-hal yang tidak dinginkan.
"Maka dari itu saya meminta agar pada momen Nataru tahun ini semuanya harus tetap waspada dan peningkatan pengamanan. Baik pengaman ke luar, maupun pengamanan ke dalam atau internal," kata Sudjonggo dalam sambutannya di Kantor Imigrasi Kota Bogor, Kamis (23/12).
Selain itu, Sudjonggo meminta kepada satuan kerja Lapas dan Bapas agar senantiasa mengawasi fasilitas perkantoran dan gedung terutama instalasi listrik. Ditambah dengan mengantisipasi potensi bencana alam yang bisa saja terjadi di musim penghujan ini.
Para petugas Lapas pun diminta agar waspada terhadap segala potensi dan ancaman gangguan keamanan baik dari dalam maupun dari luar. Misalnya, kata Sudjonggo, pada kasus kebakaran yang terjadi di Lapas Kelas 1 Tanggerang beberapa waktu lalu.
"Baik potensi ancaman gangguan keamanan dari dalam, dari luar, hingga potensi bencana, harus kita waspadai. Jangan sampai ada petugas yang lalai dalam melakukan antisipasi pengamanan. Serta mengantisipasi potensi masuknya barang terlarang ke dalam Lapas maupun rutan," ujarnya.
Menanggapi permintaan Kakanwil Jabar, Kepala Lapas Kelas IIA Paledang Bogor, Yohanes Waskito mengaku sudah mengingatkan para anggota dan jajarannya, untuk dapat mengantisipasi potensi gangguan keamanan dan ketertiban, baik dari dalam maupun dari luar Lapas.
"Karena gangguan keamanan dan ketertiban ini banyak bentuknya. Bisa pelarian, bisa pemberontakan bisa pembakaran, bisa penyerangan kepada petugas, oleh karena itu kami meminta kepada jajaran untuk bisa melakukan deteksi dini," katanya.
Di samping itu, Waskito juga mengintruksikan kepada jajarannya agar bisa melakukan deteksi dini untuk mengantisipasi potensi terjadinya gangguan keamanan dan ketertiban dari dalam Lapas.
"Dengan cara mencari informasi, keterangan di tataran bawah, termasuk isu yang ada di warga binaan. Sehingga dengan itu bisa menjadi bahan bagi kami untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak dinginkan terjadi," katanya.