Nelayan melintas di dekat tumpukan ikan mati di tepian Danau Maninjau, Nagari Koto Malintang, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Kamis (23/12/2021). Data Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Agam mencatat total, ikan keramba jaring apung (KJA) yang mati akibat kekurangan oksigen karena cuaca buruk di empat nagari Danau Maninjau selama dua pekan terakhir mencapai 921 ton dengan kerugian Rp18,24 miliar. (FOTO : ANTARA/Iggoy el Fitra)
Nelayan melintas di dekat tumpukan ikan mati di tepian Danau Maninjau, Nagari Koto Malintang, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Kamis (23/12/2021). Data Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Agam mencatat total, ikan keramba jaring apung (KJA) yang mati akibat kekurangan oksigen karena cuaca buruk di empat nagari Danau Maninjau selama dua pekan terakhir mencapai 921 ton dengan kerugian Rp18,24 miliar. (FOTO : ANTARA/Iggoy el Fitra)
Foto udara petani ikan membersihkan kerambanya dari ikan yang mati di Danau Maninjau, Nagari Koto Malintang, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Kamis (23/12/2021). Data Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Agam mencatat total, ikan keramba jaring apung (KJA) yang mati akibat kekurangan oksigen karena cuaca buruk di empat nagari Danau Maninjau selama dua pekan terakhir mencapai 921 ton dengan kerugian Rp18,24 miliar. (FOTO : ANTARA/Iggoy el Fitra)
inline
REPUBLIKA.CO.ID,AGAM -- Nelayan melintas di dekat tumpukan ikan mati di tepian Danau Maninjau, Nagari Koto Malintang, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Kamis (23/12/2021).
Data Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Agam mencatat total, ikan keramba jaring apung (KJA) yang mati akibat kekurangan oksigen karena cuaca buruk di empat nagari Danau Maninjau selama dua pekan terakhir mencapai 921 ton dengan kerugian Rp18,24 miliar.
sumber : Antara
Advertisement