REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, menyatakan akan lebih gencar berkeliling Indonesia 2022 mendatang. Menurut Ridwan Kamil, pihaknya mendapat banyak undangan untuk menghadiri kegiatan di berbagai wilayah di Indonesia.
Apalagi, dirinya kini menjabat Ketua Asosiasi Daerah Penghasil Migas dan Energi Terbarukan (ADPMET) yang mewajibkannya untuk berkeliling Indonesia.
"Ya banyak sih permintaan, kebetulan jadi Ketua Asosiasi Daerah Penghasil Migas dan Energi Terbarukan, kewajiban keliling ada," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil, dalam siaran persnya, Ahad (26/12).
Selain itu, menurut Emil, banyak juga desa di Indonesia yang mengundangnya untuk hadir menyusul predikat Bapak Badan Permusyawaratan Desa (BPD) yang baru-baru ini diraihnya. "Kemarin diangkat menjadi Bapak BPD, banyak desa sampai Sulut (Sulawesi Utara) sudah ngantri minta didatangi. Saya harus atur agar kewajiban Gubernur Jabar itu yang utama, tapi memenuhi undangan juga itu kewajiban. Jadi tinggal mengatur caranya semua berjalan dengan baik," jelasnya.
Emil pun tak menampik jika rencana berkeliling Indonesia juga tak lepas dari popularitasnya yang membuat banyak pihak ingin mengundangnya untuk hadir. Bukti kecilnya, dirinya kerap diminta warga untuk berswafoto (selfie) saat melaksanakan kunjungan kerja di berbagai wilayah di Indonesia, tak terkecuali di Aceh.
"Ya ukuran dikenal sebenarnya dari indeks minta selfie aja itu yang paling gampang. Kalau enggak diminta selfie, tidak dikenal atau dikenal tapi enggak dimintai selfie berarti enggak disukai kan?," ucapnya.
Saat ditanya apakah popularitas tersebut menjadi modal untuk maju ke ajang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mengingat dirinya juga digadang-gadang sebagai kandidat kuat calon presiden (capres) 2024, Emil juga tak menampiknya.
"Jadi sebenarnya teori selfi dalam teori politik itu dia kenal dan menyukai. Jadi kalau ada minta selfie di suatu tempat jauh dari wilayahnya, menandakan dikenal dan disukai. Mudah-mudahan semakin banyak aja seiring dengan kebaikan-kebaikan, kerja sama di berbagai tempat di Indonesia," jelasnya.
"Ke politik tentu jadi modal karena ngomongin (Pilpres) 2024 gak bisa berbicara wilayah Jabar lagi ya," ucapnya.
Namun, Emil menekankan bahwa rencananya berkeliling Indonesia bukan semata-mata untuk menaikkan popularitasnya. Lebih dari itu, dirinya menginginkan kebermanfaatan bagi masyarakat dalam kunjungannya ke setiap wilayah di Indonesia.
"Tapi orang kayak saya ingin ada jejak kebaikan, jejak kebaikan itu penting. Jadi gak datang jual pencitraan, seperti di sini (Aceh) ngomongin museum tsunami yang begitu bermakna dalam memori masyarakat Aceh. Jadi penting bagi pemimpin punya jejak-jejak kepada tiap masyarakat," katanya.