REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Jawa Barat, menyampaikan bencana tanah longsor di Kecamatan Talegong dan Cisewu wilayah selatan Garut tidak menimbulkan korban jiwa. Tetapi, BPBD mencatat 31 rumah terdampak bencana itu.
"Terancam 30 rumah 45 KK (kepala keluarga) itu yang Talegong, Cisewu cuma satu rumah empat jiwa laporan Camat Cisewu," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Garut, Satria Budi di Garut, Ahad (26/12).
Satria menuturkan hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah Garut menyebabkan bencana tanah longsor yang tidak hanya di Talegong dan Cisewu, melainkan terjadi di kecamatan lain seperti Cilawu yang menutup badan jalan pada Sabtu (25/12). Bencana longsor yang cukup besar, kata dia, terjadi di Talegong dan Cisewu yang melanda pemukiman rumah warga sehingga penghuninya harus mengungsi ke rumah saudara yang lebih aman.
"Untuk sementara diungsikan ke tempat saudaranya," ujarnya.
Ia menyampaikan bencana tanah longsor di wilayah selatan itu tidak menimbulkan korban jiwa, warga semuanya selamat dan sudah diungsikan ke rumah saudara yang lebih aman dari bahaya bencana longsor.
"Alhamdullilah tidak ada korban," ucapnya.
Sejumlah petugas dari aparatur pemerintah maupun masyarakat sudah diterjunkan untuk membantu warga yang terdampak kemudian membersihkan material longsoran tanah secara manual sebelum datang alat berat. Satria mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terutama di daerah yang masuk kawasan rawan bencana agar hati-hati terutama saat turun hujan.
"Tetap waspada kepada masyarakat sampai bulan April (2022)," katanya.