Selasa 28 Dec 2021 05:25 WIB

Marwan Al-Himar, Khalifah Terakhir dari Bani Umayah

Marwan Al-Himar dikenal sebagai pahlawan pemberani.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Ani Nursalikah
Marwan Al-Himar, Khalifah Terakhir dari Bani Umayah.
Foto: MgIt03
Marwan Al-Himar, Khalifah Terakhir dari Bani Umayah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Namanya Marwan bin Muhammad bin Marwan bin Al-Hakam bin Abu Al-Ash bin Umayyah Al-Qurasyi Al-Umawi. Dia adalah khalifah terakhir dari Bani Umayah.

Ibnu Katsir dalam kitab Mukhtashar Bidayah wa An-Nihayah mengatakan ibunda Marwan Al-Himar adalah seorang wanita Kurdi bernama Lubabah. Yakni istri Ibrahim bin Asytar An-Nakha’i yang diambil oleh Muhammad bin Marwan keika ia berhasil membunuhnya.

Baca Juga

Lubabah melahirkan Marwan yang terakhir ini. Ada yang mengatakan bahwa Lubabah pertama-tama menjadi istri Mush’ab bin Az-Zubair. Rumah Marwan berada di pasar Akafin, sebagaimana yang dikatakan oleh Al-Hafizh Ibnu Asakir.

Ia dibaiat menjadi khalifah setelah terbunuhnya Al-Walid bin Yazid dan setelah kematian Yazid bin Al-Walid. Kemudian ia tiba di Damaskus sebagaimana disebutkan tadi.

Ia memecat Ibrahim bin Al-Walid. Ia menjadi lemah pada pertengahan bulan Shafar tahun 127 Hijriyah.

Sedangkan Abu Ma’syar berkata, “Ia dibaiat menjadi khalifah pada bulan Rabiul Awal tahun 127 Hijriyah,”. Dikatakan kepadanya, “Dia adalah Marwan Al-Ja’di,”. Itu karena dinisbatkan kepada pendapat Al-Ja’d bin Dirham. Ia dijuluki Al-Himar (kedelai). Dia adalah raja terakhir dari Bani Umayah.

Kekuasaannya adalah sejak diserahkan kepadanya oleh Ibrahim bin Al-Walid, hingga dibaiatnya As-Safah, yakni selama lima tahun satu bulan. Setelah As-Safah dibaiat, dia tinggal selama sembilan bulan. Secara fisik, Marwan Al-Himar berkumis putih, bermata cokelat, berjenggot tebal, dan bertubuh sedang (tidak terlalu tinggi).

Perjalanan kariernya beragam, dia pernah diangkat oleh Hisyam sebagai perwakilan pemerintah pusat di Adzarbaijan, Armenia, dan Al-Jazirah pada tahun 114 Hijriyah. Ia juga pernah menaklukkan banyak negeri dan banyak benteng dalam beberapa tahun. Dia tidak pernah meninggalkan peperangan.

Marwan juga pernah memerangi orang Turki, Al-Khazar, Al-Laan, dan lainnya dan menguasai mereka semua. Dia dikenal sebagai pahlawan pemberani dan siap maju bertempur dan memiliki pendapat yang jitu. Siapa saja yang menghinakan Allah, maka akan dia hinakan.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement