REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut berencana memulai (kick off) vaksinasi Covid-19 kepada anak usia 6-11 tahun pada Rabu, (29/12). Rencananya, vaksinasi anak itu dilakukan di Sekolah Dasar (SD) Daya Susila Garut, Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut.
Bupati Garut, Rudy Gunawan, mengatakan, pihaknya terus menggecarkan upaya vaksinasi Covid-19 kepada masyarakat, termasuk kepada anak. Dia menginginkan, sebelum hadi jadi ke-209 Garut (HGJ) pada 16 Februari 2022, cakupan vaksinasi dosis pertama di daerahnya bisa mencapai 80 persen.
"Nah ini vaksinasi anak besok akan dideklarasikan oleh forkopimda. Targetnya kami selesai untuk vaksin satunya adalah 30 hari, sebelum hari ulang tahun (Garut). Yang umum bisa 80 persen, yang vaksinasi anak bisa 100 persen dosis satunya," kata Rudy di Kabupaten Garut, Jawa Barat, Selasa (28/12).
Dia menyebut, terdapat sekitar 400 ribu anak berusia 6-11 tahun di Kabupaten Garut yang menjadi sasaran vaksinasi. Menurut Rudy, pelaksanaan vaksinasi anak anak fokus dilakukan di sekolah. Kendati demikian, orang tua dapat tetap mendampingi anak saat menjalani vaksinasi.
Rudy optimistis, pelaksanaan vaksinasi kepada anak dapat berjalan dengan cepat, meski targetnya lumayan banyak. Pasalnya, vaksinasi kepada anak lebih mudah dibandingkan kepada masyarakat umum. "Anak itu lebih gampang daripada ibu-ibu. Anak itu ada di sekolah, jadi vaksinasinya difokuskan di sekolah," katanya.
Rudy juga mengajak para orang tua untuk menyukseskan vaksinasi anak. Sebab, vaksinasi merupakan salah satu cara untuk tetap sehat di masa pandemi Covid-19. "Yakinkan anak-anak untuk divaksin," kata politikus Partai Gerindra tersebut.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Garut, Asep Surachman menjelaskan, dari target 400 ribu anak, petugas baru memperoleh data sasaran sementara dari Komite Penanganan Corona Virus Disease 2019 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN).
Berdasarkan data KPCPEN, sasaran anak berusia 6-11 di Kabupaten Garut sebanyak 275.848 orang. Karena itu, pihaknya ingin melengkapi data agar semua anak bisa divaksin.