Selasa 28 Dec 2021 19:12 WIB

Lab Sydney Salah Baca Data, Ratusan Orang Negatif, Ternyata Positif Covid

Laboratorium SydPath menyatakan permintaan maaf atas kekelurian tersebut.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Teguh Firmansyah
Anggota antrean publik untuk mengikuti tes COVID-19 di Sydney, Selasa, 28 Desember 2021.
Foto: Brendon Thorne/AAP Image via AP
Anggota antrean publik untuk mengikuti tes COVID-19 di Sydney, Selasa, 28 Desember 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Sebuah laboratorium di Sydney telah salah membaca hasil tes Covid-19. Ratusan orang yang melakukan tes di Laboratorium SydPath dinyatakan negatif Covid-19, padahal mereka sebenarnya positif Covid-19.

Kesalahan yang terjadi selama periode Natal itu disebabkan oleh kelalaian dalam pengolahan data. Beberapa dari mereka yang menjadi korban atas kesalahan data tersebut, telah menyatakan keprihatinan. Mereka kemungkinan secara tidak sadar telah menginfeksi orang yang mereka cintai selama Natal.

Baca Juga

Laboratorium SydPath menyatakan permintaan maaf pada Selasa (28/12). Laboratorium SydPath mengatakan, kesalahan data itu telah menimpa 886 orang. Kesalahan terjadi ketika para pekerja menghadapi peningkatan volume tes Covid-19 secara masif.

Awalnya Laboratorium SydPath mengakui telah keliru memproses tes Covid-19 terhadap 400 orang dengan hasil negatif. Kesalahan bertambah ketika SydPath mengungkapkan bahwa, kesalahan hasil tes Covid-19 juga menimpa ratusan orang lainnya. Pada Selasa, SydPath mengatakan, sebanyak 486 orang telah dikonfirmasi positif Covid-19.

Dalam pernyataan terbarunya, SydPath mengatakan, mereka telah berpindah dari sistem otomatis ke manual untuk menangani beban kerja yang meningkat. Namun sistem kerja manual justru menyebabkan kesalahan pemrosesan data.

"Sayangnya kesalahan pemrosesan data sederhana, menyebabkan hasil tes yang dirilis mengalami kesalahan," kata pernyataan SydPath, dilansir BBC, Selasa (28/12).

SydPath mengatakan, mereka telah beralih kembali ke sistem otomatis dan akan mengurangi jumlah swab Covid-19 untuk menjaga kualitas pengujiannya.

Penduduk Sydney yang terkena dampak kesalahan data SydPath, Stephanie Colonna, mengatakan, dia sekarang mengkhawatirkan keluarganya. Colonna akan menyalahkan dirinya sendiri, jika ada anggota keluarganya yang positif Covid-19.

 "Itulah yang membuat saya takut dan khawatir. Jika (keponakan saya) positif (Covid-19), maka saya yang harus disalahkan karena saya telah menginfeksi mereka," kata Colonna.

Menteri Kesehatan New South Wales (NSW), Brad Hazzard mengatakan, kekacauan itu muncul dari jaringan laboratorium patologi. Layanan pengujian di NSW menghadapi permintaan yang tinggi. Banyak warga yang melaporkan penolakan tes Covid-19 di klinik yang telah mencapai kapasitas penuh. Sementara yang lain harus menunggu lama untuk mengetahui hasil tes.

Rata-rata tes Covid di NSW mencapai sekitar 145 ribu sehari dalam satu pekan terakhir. Jumlah itu naik dari 117 ribu per hari dibandingkan pekan sebelumnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement