Rabu 29 Dec 2021 06:45 WIB

Menteri Basuki Minta Penanganan Jalan Morosi-Lasolo Dipercepat

Penanganan Jalan Morosi sepanjang 17 km untuk dukung pengembangan industri nikel.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolandha
Pengendara melewati jalan Trans Sulawesi di Kecamatan Morosi, Konawe, Sulawesi Tenggara, Jumat (17/7). Jalan Trans Sulawesi penghubung antara Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Tengah tersebut rusak akibat banjir luapan Sungai Konaweha.
Foto: Antara/Jojon
Pengendara melewati jalan Trans Sulawesi di Kecamatan Morosi, Konawe, Sulawesi Tenggara, Jumat (17/7). Jalan Trans Sulawesi penghubung antara Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Tengah tersebut rusak akibat banjir luapan Sungai Konaweha.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meminta penangann ruas jalan Morosi-Lasolo di Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara dapat dipercepat. Penanganan Jalan Morosi sepanjang 17 kilometer tersebut selain untuk meningkatkan konektivitas dari Konawe ke Konawe Utara juga untuk mendukung pengembangan kawasan industri nikel di Konawe. 

"Saya ingin pembangunan Jalan Morosi-Lasolo bisa dipercepat penyelesaiannya karena jalan poros ini memberikan manfaat yang sangat besar," kata Basuki dalam pernyataan tertulisnya, Selasa (28/12). 

Baca Juga

Penanganan segmen jalan Morosi dimulai pada 2020 sepanjang 4,5 kilometets. Pada 2021-2022, dilanjutkan dengan penanganan sepanjang 16,9 kilometer meliputi rekonstruksi jalan sepanjang 3,2 kilometet, pelebaran jalan 13,7 kilometer, pelebaran jembatan 20,6 meter, pemeliharan rutin jalan 4,5 kilometer dan pemeliharaan jembatan 134,8 meter. 

"Progres penanganan fisik untuk tahun anggaran 2021-2022 mencapai 18,6 persen," tutur Basuki.