REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memproyeksikan pertumbuhan kredit perbankan kisaran 5,1 persen sampai 8,9 persen pada 2022. Hal ini seiring pemulihan aktivitas ekonomi di tanah air.
Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan sejalan dengan pertumbuhan kredit, LPS juga memperkirakan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) kisaran 8,5 sampai 9,4 persen.
“OJK juga optimis pertumbuhan kredit perbankan pada tahun 2022 akan lebih tinggi dari tahun 2021,” ujarnya seperti dilansir dari laman LPS, Rabu (29/12).
Pada November 2021, Purbaya menyebut kinerja perbankan nasional tetap stabil di tengah pandemi Covid-19. “Dengan fundamental industri yang kuat dan berbagai bauran kebijakan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), perbankan Indonesia tetap stabil. Dari sisi permodalan, perbankan nasional memiliki modal kuat dengan rasio 25,6 persen pada November 2021,” ucapnya.