REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) resmi menaikan harga elpiji nonsubsidi. Kenaikan harga elpiji ini akan mendorong kenaikan inflasi.
Direktur Eksekutif CORE Indonesia, Muhammad Faisal menilai kenaikan harga elpiji ini akan memberatkan masyarakat. Terutama, masyarakat kelas bawah dan kelompok UMKM rumahan yang memakai elpiji 12 kg untuk modal usahanya.
"Kenaikan ini sangat berat, terutama buat masyarakat bawah," ujar Faisal kepada Republika.co.id, Ahad (26/12).
Faisal bahkan juga mengatakan kenaikan elpiji ini juga akan mendorong inflasi. Ia mengatakan inflasi bahkan terdorong tidak hanya ke komponen transportasi tetapi juga ke komponen sembako.