REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bakal menggandeng Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) dalam upaya mengembangkan desa wisata dan desa kreatif. Kerja sama itu diharapkan bisa mengangkat destinasi desa wisata di Indonesia dan mampu menarik perhatian wisatawan baik domestik maupun asing.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, perekonomian desa wisata atau desa kreatif memiliki kecenderungan tumbuh lebih cepat dibandingkan dengan non desa wisata. Melalui kegiatan wisata, desa wisata juga mampu memperbaiki kondisi sosial-ekonomi desa.
Sandiaga menambahkan, desa wisata dan desa kreatif memiliki peran penting dalam membuka lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sehingga berdampak pada kebangkitan ekonomi nasional.
"Desa wisata dan desa kreatif ini adalah pencipta lapangan kerja. Jadi penggeraknya adalah masyarakat desa, UMKM dan kewirausahaan-kewirausahaan setempat yang berkearifan lokal," kata Sandiaga dalam keterangan tertulisnya diterima Republika.co.id, Kamis (30/12).
Sandiaga sekaligus mendorong agar Apdesi memberi kesempatan bagi generasi-generasi muda di desa wisata dan desa kreatif dalam memperluas peluang ekonomi."Jadi saya ingin agar generasi muda diberi peluang agar bisa mengambil kesempatan untuk membuka peluang ekonomi, meningkatkan penghasilan," katanya.
Lebih spesifik, Sandiaga berharap agar desa-desa yang tergabung dalam Apdesi dapat mengembangkan potensi agrowisata. Sehingga, bahan-bahan pangan asal desa dapat dikirimkan ke para pelaku ekonomi kreatif subsektor kuliner di perkotaan.
"Saya minta teman-teman desa kembangkan (potensi agrowisata) sehingga menjadi sebuah solusi," ungkap Sandiaga.
Ketua DPP APDESI, Surtawijaya, mengapresiasi program-program yang dimiliki oleh Kemenparekraf terkait pengembangan desa wisata dan desa kreatif. "Kami di desa butuh support, baik dari sisi pendampingan maupun akses untuk mempromosikan desa-desa yang punya potensi wisata dan ekraf. Harapannya, kita bisa bersinergi dengan Kemenparekraf terkait hal ini," kata Surtawijaya.