REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Doktor di bidang Tafsir dan Ilmu Alquran Universitas Al Azhar Mesir Ustadz Fahmi Salim mengatakan jika kita menolong agama Allah, maka pasti Allah akan menolong kita. Menurut dia, inilah yang dijanjikan Allah dan janji itu adalah sesuatu yang haq atau pasti.
Pertanyaannya, apakah kita sudah memenuhi syarat untuk menjadi hamba yang mendapatkan pertolongan Allah? Dalam bukunya yang berjudul Tadabbur Qur’an di Akhir Zaman, Ustadz Fahmi Salim menjelaskan, untuk mendapatkan pertolongan Allah membutuhkan persiapan yang harus dilakukan.
Menurut dia, tidak mungkin pertolongan Allah hadir jika masih terus-menerus melakukan kemaksiatan. Selain itu, lanjut dia, mustahil juga pertolongan Allah datang jika berdiam diri terhadap kemungkaran.
“Pertolongan Allah membutuhkan komitmen dari kita untuk berani berjuang dan berkorban membela agama-Nya," katanya.
Menurut Ustadz Fahmi, syarat untuk mendapatkan pertolongan Allah juga disebutkan dalam surat Al Hajj.
اَلَّذِيْنَ اِنْ مَّكَّنّٰهُمْ فِى الْاَرْضِ اَقَامُوا الصَّلٰوةَ وَاٰتَوُا الزَّكٰوةَ وَاَمَرُوْا بِالْمَعْرُوْفِ وَنَهَوْا عَنِ الْمُنْكَرِۗ وَلِلّٰهِ عَاقِبَةُ الْاُمُوْرِ
“(Yaitu) orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi, niscya mereka mendirikan sholat, menunaikan zakat, menyuruh berbuat yang makruf dan mencegah dari perbuatan yang mungkar, dan kepada Allah-lah kembali segala urusan.” (QS Al Hajj [22]: 41).
Jadi, menurut Ustadz Fahmi, ciri-ciri orang yang akan mendapatkan pertolongan Allah SWT antara lain, mendirikan sholat, menunaikan zakat, mengajak kepada kebaikan, dan mencegah kemungkaran. “Empat kategori inilah yang menjadi kunci untuk mendapatkan pertolongan Allah,” jelas Ustadz Fahmi.