Senin 03 Jan 2022 04:50 WIB

Waspada, Makanan Ini Bisa Sebabkan Penyakit Perlemakan Hati

Lelah dan nyeri di bagian perut atas sebelah kanan bisa menjadi ciri perlemakan hati.

Rep: Adysha Citra Ramadhani/ Red: Dwi Murdaningsih
Daging sapi (ilustrasi). Konsumsi daging merah berlebih berkaitan dengan peningkatan risiko terjadinya penyakit perlemakan hati non alkohol.
Foto: britannica.com
Daging sapi (ilustrasi). Konsumsi daging merah berlebih berkaitan dengan peningkatan risiko terjadinya penyakit perlemakan hati non alkohol.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Daging merah merupakan salah satu makanan yang populer dan disukai banyak orang. Akan tetapi, konsumsi daging merah berlebih berkaitan dengan peningkatan risiko terjadinya penyakit perlemakan hati non alkohol.

Kaitan di antara daging merah dan penyakit perlemakan hati non alkohol ini dipaparkan dalam sebuah studi yang dimuat pada jurnal Clinical Nutrition. Studi yang dilakukan oleh tim peneliti dari Harvard Medical School dan Harvard TH Chan School of Public Health ini melibatkan data dari sekitar 78 ribu perempuan selama dua dekade.

Baca Juga

Hasil studi menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi satu porsi daging merah per pekan atau lebih sedikit memiliki risiko yang lebih rendah untuk mengalami penyakit perlemakan hati non alkohol. Sebaliknya, orang yang mengonsumsi daging merah setiap hari, atau bahkan mengonsumsinya beberapa kali sehari, memiliki risiko yang lebih tinggi terhadap penyakit tersebut.

Peneliti lalu berupaya melihat dampak daging merah olahan dan non olahan terhadap risiko penyakit perlemakan hati non alkohol. Hasilnya, daging merah non olahan merupakan opsi yang lebih baik dibandingkan daging merah olahan seperti sosis atau bacon. Alasannya, daging merah olahan juga membawa beberapa dampak kurang baik lain bagi kesehatan, seperti melemahkan sistem imun dan meningkatkan peluang untuk terkena penyakit kronis.

"Studi lebih lanjut perlu dilakukan untuk benar-benar memahami peran daging merah dan daging merah olahan dalam penyakit perlemakan hati non alkohol," jelas ahli gizi Kristin Kirkpatrick MS RDN yang tak terlibat dalam studi, seperti dilansir EatThis.

Terkait pola makan yang menyehatkan hati, Kirkpatrick merekomendasikan konsumsi lebih banyak produk nabati seperti sayur dan buah. Kirkpatrick juga menganjurkan agar makanan seperti karbohidrat rafinasi, gula, dan makanan proses dibatasi konsumsinya.

"Dan nikmati daging merah sama seperti Anda menikmati cookie, sebagai makanan lezat yang dikonsumsi sesekali," jawab Kirkpatrick.

Perlu dipahami, orang yang menderita penyakit perlemakan hati non alkohol memiliki risiko yang lebih besar terhadap masalah kesehatan lain. Beberapa contohnya adalah peningkatan risiko penyakit diabetes tipe 2 dan penyakit kardiovaskular.

Di samping itu, penyakit perlemakan hati non alkohol cukup jarang memunculkan gejala. Namun ada beberapa gejala yang patut diwaspadai, seperti lelah dan rasa nyeri di bagian perut atas sebelah kanan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement