Senin 03 Jan 2022 11:51 WIB

Belajar dari Bangkrutnya VOC: Sejarah Belanda di Indonesia Banyak yang Hanya Dongeng

Sejarah VOC ternyata banyak yang dongeng

Kapal VOC di Pelabuhan Batavia.
Foto: Gehetna. nl
Kapal VOC di Pelabuhan Batavia.

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Ridwan Saidi, Politisi Senior, Sejarawan, dam Budayawan Betawi

VOC bangkrut secara resmi tahun 1799. Persoalan pokok tidak ada perencanaan. Berbeda dengan Portugis dan Inggris yang lama menentukan peran yang akan dilakukan di tanah asing.

VOC cenderung pameran kekuasaan. Menyiksa perempuan pribumi yang menolak diperkosa. Penghasilan mereka didapat dari merampas tanah pribumi dan dijual pada pemodal. Mereka berkuasa sangat sombong, suka pecitraan, dan foya-foya. Mereka bersikap seperti itu karena VOC kuyup dengan korupsi. Gubernur Jenderal VOC, misalnya, suka gunakan ebro, bendi, yang mahal.

Hingga saat ini banyak kalangan kita yang tidak gagah berhadapan dengan pakar asing ketika menyoal sejarah VOC. Padahal pakar asing itu hanya penggemar dongeng juga. Ambil misal van der Zee dengan bukunya Stad van Coen, 1922, isinya pun ada elemen dongeng.

Baca juga : Ini Prediksi Awal Ramadhan 2022

Dia menyebut VOC masuk Jakatra dengan perang. Tak ada perang sampai adanya Perang Sultan Agung 1628-1629. Ini bica ditelisiik belihat mengacu pada time line kedatangan orang Belanda dan Eropa:

1. 1595 datang orang Belanda Cornelis de Houtman via Banten terus ke Maluku. Kemudian pulang via Banten terus ke Aceh dan dia dibunuh di sana.

2. Tahun 1602 Pieter Both datang Jakatra. Mondok di loji. Para pelayaran lain setelah itu banyak kemari menyewa loji.

3. Tahun 1605 JP Coen datang di Jakatra. Terus ke Maluku.

4. Tahun 1618  Coen ke Jakatra lagi.

5. Tahun 1619  Coen minta tanah untuk bikin kantor, ditolak Arya Ranamanggala selaku penguasa ataU Syahbandar Kalapa. 

6. Tahun 1623 Belanda ganti Jakarta dengan Batavia. Mereka ribut dengan orang Betawi (lihat, OUD BATAVIA, 1915, de Haan)

7. Tahun 1623 juga orang Belanda mengusir tentara Mataram yang ikut mengawal Sunda Kalapa sejak 1550.

8. Tahun 1628-29 Mataram membalas. Terjadi tiga kali pertempuran, Mataram menang: di Pulau Untung Jawa, di depan Beos, Kota, dan di Jl Pakin. Lalu mereka balik Jawa. Penyerangan ke Batavia cuma ingin kasih pelajaran kepada Belanda. 

9. Belanda menjajah. Tahu-tahu kita kejajah, tak jelas ujung pangkal.  Mereka kuasai sedikit tanah Jacatra, tapi tidak SundaKalapa.

10. Belanda hanya kuasai sedikit tanah Jacatra buitenstad di Jl Kunir ke timur, mereka berkantor di Pulau Onrust sampai 1707.

11. Pada 1707 Belanda selesai mendirikan dua bangunan di Kota Tua: Stadhuis yang jadi balai kota. Bangunannya kini masih ada. Mereka juga, yakni Belanda Yahudi, mendirikan Synagog.

12. VOC bubar 1799. Alat tukar logam yang mereka keluarkan dari VOC lembaga yang tak punya credensi perbankan. Alat tukar itu pun berakhir 1790 (lihat foto). Setelah itu Andunisi vacuum dari kekuasaan asing sampai VOC secara resmi dinyatakan bubar pada 1799.

13. Setahun kemudian masuk Prancis pada 1800 di Jawa. Mereka dirikan lembaga pemerintahan yang disebut Indié Batav sampai 1825/1826.

14. Pada 1811 masuk Raffles dari Inggris di Jawa (Bogor). Namun, karena Jawa dikuasai Prancis, orang-orang Inggris itu ke Bengkulu. Tahun 1813 pasukan Inggris perang vs Prancis di Mester. Peperangan Piala Dunia ini dimenangkan Prancis. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement