Senin 03 Jan 2022 16:53 WIB

Puncak Tradisi Bau Nyale 2022 Diputuskan Pekan Ini

Tradisi Bau Nyale akah dilaksanakan sesuai prokes agar tak ganggu persiapan MotoGP.

Rep: ANTARA/ Red: Fuji Pratiwi
Sejumlah warga mencari dan mengumpulkan Nyale (cacing laut warna-warni) di Pantai Seger, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Kuta, Praya, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), Kamis (4/3/2021). Tradisi Bau Nyale merupakan tradisi turun temurun masyarakat Sasak Lombok dengan menangkap Nyale (cacing laut warna-warni) yang muncul sekali setahun di pantai selatan Lombok.
Foto: Aprillio Akbar/ANTARA FOTO
Sejumlah warga mencari dan mengumpulkan Nyale (cacing laut warna-warni) di Pantai Seger, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Kuta, Praya, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), Kamis (4/3/2021). Tradisi Bau Nyale merupakan tradisi turun temurun masyarakat Sasak Lombok dengan menangkap Nyale (cacing laut warna-warni) yang muncul sekali setahun di pantai selatan Lombok.

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK TENGAH -- Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), mengatakan, penetapan puncak Bau Nyale akan diputuskan melalui Sangkep Warige yang digelar pada pekan pertama Januari 2022.

"Sangkep Warige penentuan puncak Bau Nyale akan dilaksanakan Sabtu, 8 Januari di Desa Wisata Ende, Desa Sengkol, Kecamatan Pujut," kata Kepala Dinas Pariwisata Lombok Tengah, H Lendek Jayadi di Praya, Lombok Tengah, NTB, Senin (3/1).

Baca Juga

Ia mengatakan, prosesi Bau Nyale (menangkap cacing laut) yang merupakan tradisi masyarakat Sasak itu diawali dengan diadakannya Sangkep Warige yaitu pertemuan para tokoh adat untuk menentukan hari baik (tanggal 20 bulan 10 penanggalan sasak) kapan Nyale keluar. "Kapan tanggalnya itu tergantung dari hasil Sangkap Warige," kata Jayadi.

Setelah ada hasil penetapan puncak tradisi Bau Nyale itu akan dibawa ke sangkap besar di Kabupaten untuk dibahas lebih lanjut tekait dengan kegiatan yang akan dilaksanakan dalam rangka memeriahkan Bay Nyale tersebut. "Untuk kegiatan Bau Nyale akan dibahas dulu karena ini masih di masa pandemi Covid-19," kata Jayadi.

Menurutnya, pelaksanaan Bau Nyale pada 2022 ini tidak jauh beda dengan 2021, karena dampak pandemi, sehingga kegiatan kemungkinan akan dibatasi untuk menghindari adanya klaster baru Covid-19. "Lokasinya kemungkinan tidak terpusat, tapi menyebar di wilayah selatan Lombok Tengah," kata dia.

Kegiatan yang akan dilaksanakan dalam Bau Nyale dipastikan sesuai dengan kebijakan pemerintah pusat atau penerapan protokol kesehatan. Hal itu supaya tidak ada klaster baru yang dapat mengganggu ajang MotoGP pada Maret.

"Pelaksanaan tetap sesuai protokol kesehatan untuk mendukung ajang MotoGP Sirkuit Mandalika," kata Jayadi.

Untuk diketahui, dalam tradisi Bau Nyale, ribuan warga dari berbagai daerah turun langsung ke laut untuk memburu cacing laut yang dipercaya merupakan jelmaan Putri Mandalika yang telah berkorban untuk kesejahteraan masyarakat. Tradisi Bau Nyale diselenggarakan sekitar Februari dan Maret di Pantai Seger, Kuta, Lombok Tengah atau di selatan Sirkuit Mandalika Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement