Senin 03 Jan 2022 17:10 WIB

Telkom Perkuat Bisnis Data Center Lewat Anak Usaha

Ini merupakan bentuk keseriusan Telkom dalam mengelola aset data center.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Fuji Pratiwi
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom). Telkom memperkuat bisnis data center (DC) melalui anak usahanya, PT Sigma Tata Sadaya (STS).
Foto: istimewa
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom). Telkom memperkuat bisnis data center (DC) melalui anak usahanya, PT Sigma Tata Sadaya (STS).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Heri Supriadi mengatakan, Telkom memperkuat bisnis data center (DC) melalui anak usahanya, PT Sigma Tata Sadaya (STS), dengan melakukan penyertaan modal dalam bentuk cash dan noncash berupa aset (inbreng) tanah, bangunan, dan perangkat Hyperscale Data Center (HDC). 

Hal ini ditandai dengan penandatanganan Akta Pengambilalihan Saham PT STS & Akta Inbreng Tanah, Bangunan, dan Perangkat HDC yang masih dalam tahap kontruksi antara Telkom dengan STS.

Baca Juga

"Konsolidasi data center ke dalam satu entitas (Data Center Co) yang langsung berada di bawah Telkom merupakan bentuk keseriusan perusahaan dalam mengelola aset data center dan memberikan pelayanan yang terbaik bagi pelanggan," ujar Heri dalam  keterangan tertulis di Jakarta, Senin (3/1).

Direktur Strategic Portfolio Telkom Budi Setyawan Wijaya menyampaikan aksi korporasi ini sebagai salah satu langkah penting dalam upaya transformasi perusahaan. Dengan langkah ini, Budi berharap Telkom Group dapat lebih fokus dalam peningkatan kapabilitas dan value bisnis data center yang lebih optimal di masa mendatang. 

"Bisnis data center merupakan bisnis yang dibutuhkan untuk mendukung perkembangan ekonomi digital, e-commerce yang diproyeksikan akan terus berekspansi sehingga kami meyakini kebutuhan data center akan terus mencatatkan pertumbuhan  positif," ucap Budi.

Direktur Network dan IT Solution Telkom Herlan Wijanarko menyampaikan, saat ini STS siap berperan sebagai entitas Data Center Co. Herlan mengatakan, Telkom Group melalui aset HDC yang merupakan modal utama untuk menarik calon pelanggan.

Kata Herlan, kapasitas total HDC yang dibangun secara bertahap mencapai 75MW dan akan dikonsolidasikan juga dengan seluruh data center di Telkom Group.

"Diharapkan dapat meraih market secara masif dengan dukungan jaringan fiber optic triplehoming terkuat yang dimiliki Telkom Group," ujar Herlan.

Setelah transaksi ini, ucap Herlan, STS resmi menjadi anak perusahaan yang langsung berada di bawah Telkom dengan kapasitas dan kemampuan melayani pelanggan yang lebih luas. 

Herlan menyampaikan STS yang dicita-citakan sebagai New DC Company dari Telkom Group dinakhodai oleh Andreuw Th.A.F yang telah lama memiliki pengalaman di industri data center dengan standar Internasional di Telin Singapura. 

Kesuksesan dalam membangun Data Center Telin-3 dengan standar Tier-III dan Tier-IV ready di Jurong, Singapore, dan memimpin Telin Singapore, itulah yang akan diimplementasikan ke tanah air. 

"Hal ini menjadi salah satu langkah Telkom Group melalui STS untuk memberikan value terbaik bagi para stakeholder, serta untuk mengukuhkan diri sebagai perusahaan digital telco pilihan utama untuk memajukan masyarakat," kata Herlan.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement