REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Pelatih sementara Manchester United (MU) Ralf Rangnick mengakui timnya tak bermain bagus secara individu maupun kolektif ketika kalah 1-0 dari Wolverhampton Wanderers (Wolves) dalam pertandingan Liga Primer Inggris, di Stadion Old Trafford, Selasa (4/1/2022) dini hari WIB. Pada babak pertama, MU bermasalah dalam upaya menjauhkan pemain lawan dari area pertahanan mereka.
Pada babak kedua, Rangnick mengubah formasi dengan menggunakan tiga bek. Upaya ini cukup berhasil karena timnya mengontrol permainan sehingga mempunyai peluang untuk mencetak gol. Namun justru gawang MU dijebol Joao Moutinho pada menit ke-82 akibat halauan bola yang tak sempurna.
“Gol yang masuk ke gawang kami adalah salah satu dari terlalu banyak gol musim ini di mana Moutinho bisa menembak tanpa penjagaan, tanpa masalah atau tekanan sama sekali. Oleh karena itu, kami sangat kecewa dengan hasilnya, tetapi juga tentang bagian dari kinerja kami,” kata Rangnick usai pertandingan dilansir dari Sky Sports.
Wolves, kata Rangnick, hampir bermain dengan empat sampai liga gelandang. Sementara MU mempunyai masalah dalam hal mengontrol permainan di sisi lapangan tengah. Setiap kali mereka mencoba mendorong bek sayapnya menyerang, MU pun mengalami kesulitan.
Ini alasan Rangnick mengubah formasi pada babak kedua. Ini cukup berhasil dengan indikasi serangan Wolves bisa lebih diredam. Namun dampaknya, Rangnick mengakui pasukannya kehilangan beberapa peluang untuk mencetak gol.
“kami harus mengakui bahwa mereka pantas mendapatkan kemenangan. Wolves tim terbaik yang pernah kami hadapi, secara kolektif dan individual, dan kami memiliki lebih banyak masalah hari ini daripada di pertandingan lainnya,” ujarnya.
Rangnick menambahkan Wolves membuat timnya tak melakukan tekanan sama sekali. Lini tengah tim tamu dinilainya sangat bagus. Setiap kali MU menyerang mereka berhasil mematahkannya. Ia mengatakan, sejauh ini, MU terkadang meraih hasil bagus dan hari ini tiba saatnya mendapatkan hasil buruk.
"Saya tidak ingin berbicara tentang penampilan individu para pemain. Ini adalah masalah seluruh tim. Kami hanya bisa meningkatkan tim jika kami menjadi lebih baik secara kolektif,” kata dia menegaskan.