REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang di Provinsi Jawa Timur menyiapkan skema pelaksanaan pembelajaran tatap muka 100 persen di sekolah-sekolah yang ada di wilayahnya. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang Suwarjana di Kota Malang, Selasa(4/1) mengatakan bahwa pembelajaran tatap muka 100 persen rencananya dilaksanakan bertahap mulai pekan depan.
"Untuk pembelajaran tatap muka 100 persen minggu depan, tapi kita lakukan secara bertahap dan tidak harus semua sekolah," katanya.
Ia mengatakan bahwa pelaksanaan pembelajaran tatap muka penuh akan dilaksanakan seizin orang tua dan wali murid. "Nanti bertahap, karena jika langsung pasti orang tua akan kaget. Kemudian kami nanti juga butuh dukungan untuk orang tua mengizinkan," ujarnya.
Suwarjana mengatakan bahwa Kota Malang sudah bisa melaksanakan pembelajaran tatap muka 100 persen karena cakupan vaksinasi Covid-19 pada siswa dan gurunya sudah 85 persen lebih dan sarana-prasarana pendukung penerapan protokol kesehatan sudah tersedia di sekolah. Namun, ia melanjutkan, penggunaan aplikasi PeduliLindungi di lingkungan sekolah belum bisa sepenuhnya dilakukan karena tidak semua siswa membawa telepon genggam ke sekolah.
"Saat ini kami masih evaluasi, kaitannya dengan anak-anak itu tidak semua membawa handphone. Namun, yang paling penting kami sudah melakukan pembatasan di lingkungan sekolah," katanya.
Ia mengatakan, pembelajaran tatap muka 100 persen rencananya dilaksanakan selama empat sampai lima jam terlebih dahulu dan durasi kegiatan belajar mengajar akan ditambah jika kegiatan pembelajaran berjalan baik, tidak menimbulkan penularan Covid-19.
"Yang jelas untuk 100 persen maksimal enam jam boleh, kita pada kisaran empat sampai lima jam," katanya.
Suwarjana berharap seluruh sekolah di Kota Malang sudah bisa melaksanakan pembelajaran tatap muka 100 persen pada akhir Januari 2022. Jumlah akumulatif kasus Covid-19 di Kota Malang sejak awal pandemi sampai sekarang tercatat 15.654 kasus dengan jumlah pasien yang sudah sembuh sebanyak 14.516 orang dan pasien yang meninggal dunia sebanyak 1.133 orang. Saat ini penderita Covid-19 di Kota Malang tinggal lima orang.