Rabu 05 Jan 2022 10:13 WIB

Isolasi Covid-19 di AS Tetap 5 Hari Meski Kasus Tembus 1 Juta

Presiden Biden mengumumkan inisiatif tes Covid-19 gratis

Red: Nur Aini
 Wisatawan melakukan check-in sebelum terbang di Bandara Nasional Ronald Reagan Washington di Arlington, Virginia, AS, 27 Desember 2021. Ribuan penerbangan di seluruh dunia dibatalkan selama akhir pekan Natal dan dilanjutkan 27 Desember, dipicu oleh varian omicron dari Covid-19.
Foto: EPA-EFE/MICHAEL REYNOLDS
Wisatawan melakukan check-in sebelum terbang di Bandara Nasional Ronald Reagan Washington di Arlington, Virginia, AS, 27 Desember 2021. Ribuan penerbangan di seluruh dunia dibatalkan selama akhir pekan Natal dan dilanjutkan 27 Desember, dipicu oleh varian omicron dari Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) pada Selasa (4/1/2022) mempertahankan panduan yang dirilisnya pekan lalu bahwa pasien dapat mengakhiri isolasi Covid-19 pada hari kelima tanpa harus menjalani tes. Menurut badan tersebut, pada hari kelima pasien dapat menjalani tes cepat antigen jika mau dan bisa mendapatkannya, tapi hal itu bukan keharusan.

Varian Omicron virus corona menyebar dengan cepat ke seluruh Amerika Serikat sejak terdeteksi pada 1 Desember. Omicron menggantikan Delta sebagai varian dominan dan memicu gelombang infeksi baru, yang mendorong kasus harian tercatat mendekati angka satu juta pada Senin (3/1).

Baca Juga

CDC mendapat tekanan dari para pakar kesehatan untuk tetap mensyaratkan tes setelah badan itu memangkas masa isolasi dari 10 hari menjadi lima hari pekan lalu. CDC mengatakan langkah itu didasarkan pada sains tentang transmisi virus.

Baca: Kasus Covid-19 Turki Hampir 55.000 per Hari, Pertama Kali dalam 9 Bulan

Pada Selasa, CDC menambahkan penjelasan di laman mereka bahwa tinjauan terhadap 113 penelitian dari 17 negara menunjukkan sebagian besar penularan terjadi di awal infeksi. Mereka mengatakan rata-rata masa penularan dan risiko penularan adalah "antara 2-3 hari sebelum dan 8 hari sesudah munculnya gejala".

Dr Anthony Fauci, pakar penyakit menular terkemuka AS dan kepala penasihat medis Presiden Joe Biden, dalam wawancara TV pada Ahad (2/1/2022) mengatakan bahwa para pejabat mempertimbangkan untuk meminta masyarakat menjalani tes setelah isolasi lima hari. Panduan baru yang dirilis CDC itu menghentikan keharusan atau rekomendasi untuk menjalani tes.

"Jika seseorang bisa mendapatkan tes dan ingin melakukan tes, pendekatan terbaik adalah menggunakan tes antigen menjelang akhir periode isolasi lima hari," kata CDC.

Baca: WHO: Omicron Berpotensi Munculkan Varian Baru Covid-19

Periode isolasi harus diikuti dengan pemakaian masker secara ketat selama lima hari berikutnya, kata badan itu pekan lalu dan pada Selasa. Namun, jika tes menunjukkan hasil positif setelah lima hari, pasien harus menjalani isolasi 10 hari penuh.

Varian Omicron yang sangat menular telah menyebar cepat dan menyebabkan kekurangan staf di sektor penerbangan, sekolah dan bisnis. Maskapai penerbangan seperti Delta Airlines secara terbuka mendesak CDC untuk memperpendek masa isolasi. CDC kemudian mengurangi masa isolasi yang disarankannya.

Tes Covid-19 Gratis

Pemerintahan Presiden Joe Biden sedang menyelesaikan kontrak pembelian 500 juta alat tes cepat Covid-19 yang rencananya akan didistribusikan secara gratis kepada warga Amerika yang meminta, kata juru bicara Jen Psaki, Selasa (4/1/2022).

Psaki tidak memberikan perincian tentang seberapa cepat perangkat tes itu akan tersedia. Pemerintah, katanya, sedang dalam proses menyelesaikan kontrak dan mengharapkan pengiriman pertama dari produsen akan segera datang. Laman yang akan digunakan untuk meminta alat tes gratis itu akan aktif dan berjalan akhir bulan ini, tambahnya.

"Ini soal menggratiskan alat tes itu dan dapat diakses oleh orang-orang yang menginginkannya," kata Psaki.

Baca: Presiden Mozambik dan Istri Positif Covid-19

Presiden Biden mengumumkan inisiatif tes gratis pada Desember ketika varian Omicron membuat orang Amerika berebut untuk mendapatkan tes. Tes menjadi sulit ditemukan di banyak daerah, dan antrean panjang sering terjadi di tempat yang tersedia.

Varian Omicron diperkirakan menyumbang lebih dari 95 persen dari infeksi virus corona yang beredar di Amerika Serikat pada 1 Januari, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS mengatakan pada Selasa (4/1). Varian yang menyebar cepat itu pertama kali terdeteksi di Afrika selatan dan Hong Kong pada November dan sejak itu melanda dunia dengan kecepatan kilat. Namun, tanda-tanda bahwa varian itu bisa menyebabkan gejala yang lebih ringan daripada varian sebelumnya telah memberikan sedikit kelegaan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement