Jumat 07 Jan 2022 16:26 WIB

Efek Tsunami Covid-19 Varian Omicron Menyapu Eropa

Kasus Covid-19 di Eropa meningkat 65 persen dibandingkan minggu sebelumnya

Red: Nur Aini
 Jumlah kasus Covid-19 meningkat 100 persen selama tujuh hari terakhir dibandingkan pekan sebelumnya di Eropa
Jumlah kasus Covid-19 meningkat 100 persen selama tujuh hari terakhir dibandingkan pekan sebelumnya di Eropa

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Jumlah kasus Covid-19 meningkat 100 persen selama tujuh hari terakhir dibandingkan pekan sebelumnya di Eropa, di saat varian baru itu secara bertahap mulai meningkatkan dampaknya di benua itu.

Pada akhir 2021, Tedros Ghebreyesus, kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), mengatakan dia sangat prihatin dengan "efek tsunami" dari varian omicron.

Baca Juga

Tedros memperingatkan bahwa jumlah kasus di seluruh dunia akan meningkat karena penularan cepat dari omicron sementara varian delta masih menyebar secara bersamaan.

Menurut situs Worldometers yang mengumpulkan data Covid-19 dari seluruh dunia, total kasus di seluruh Eropa meningkat 65 persen dibandingkan minggu sebelumnya.

Sementara Yunani adalah salah satu negara yang mencatat peningkatan kasus tertinggi sebesar 199 persen, jumlah total infeksi selama tujuh hari terakhir di negara itu mencapai 253.596 kasus. Di Finlandia, lebih dari 50.280 kasus terdeteksi minggu lalu, dengan kenaikan 231 persen. Prancis mencatat lebih dari 1,38 juta kasus dengan tingkat peningkatan 88 persen.

Ada sedikit peningkatan dalam jumlah kematian mingguan di Eropa. Tingkat kematian meningkat 132 persen di Inggris, di mana 1.195 orang meninggal dalam tujuh hari terakhir. Peningkatan kematian dibandingkan minggu sebelumnya di Prancis 14 persen, 28 persen di Spanyol, 5 persen di Bulgaria, dan 62 persen di Finlandia.

Baca: Presiden Pakistan untuk Kedua Kalinya Positif Covid-19

Selain itu, kematian akibat infeksi Covid-19 di Jerman, Austria, Swedia, Belanda, Swiss, dan Belgia menurun dibandingkan minggu sebelumnya.

Sejak Desember 2019, pandemi telah merenggut lebih dari 5,46 juta jiwa di setidaknya 192 negara dan wilayah, dan lebih dari 297,95 juta kasus dilaporkan di seluruh dunia, menurut Universitas Johns Hopkins AS.

Baca: Kerusuhan Kazakhstan, Ini Sikap Politik Erdogan

Baca: Wapres: WNI Wajib Jaga Diri Agar tidak Terpapar Covid-19

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement