Jumat 07 Jan 2022 22:22 WIB

Prancis di Ambang Puncak Kasus Covid-19

Prancis diprediksi mencapai puncak kasus Covid-19 dalam 10 hari

Red: Nur Aini
 Orang-orang yang memakai masker wajah untuk melindungi diri dari COVID-19 berjalan di sepanjang jalan Champs Elysees di Paris, Rabu, 5 Januari 2022. Prancis mengizinkan petugas kesehatan yang terinfeksi virus corona tetapi memiliki sedikit atau tanpa gejala untuk tetap merawat pasien daripada isolasi mandiri, tindakan jeda luar biasa yang bertujuan untuk mengurangi kekurangan staf di rumah sakit dan fasilitas medis lainnya yang disebabkan oleh ledakan infeksi yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Foto: AP/Michel Euler
Orang-orang yang memakai masker wajah untuk melindungi diri dari COVID-19 berjalan di sepanjang jalan Champs Elysees di Paris, Rabu, 5 Januari 2022. Prancis mengizinkan petugas kesehatan yang terinfeksi virus corona tetapi memiliki sedikit atau tanpa gejala untuk tetap merawat pasien daripada isolasi mandiri, tindakan jeda luar biasa yang bertujuan untuk mengurangi kekurangan staf di rumah sakit dan fasilitas medis lainnya yang disebabkan oleh ledakan infeksi yang belum pernah terjadi sebelumnya.

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Gelombang Covid-19 yang melanda Prancis saat ini bisa mencapai puncaknya sampai sekitar 10 hari, kata Profesor Alain Fischer, selaku penanggung jawab strategi vaksin Covid-19 negara tersebut.

"Saya rasa kita akan berada di puncak gelombang baru saat ini," kata Fischer kepada LCI TV.

Baca Juga

Ia menambahkan bahwa puncak tersebut bisa terjadi "terutama menjelang awal pekan kedua Januari, jadi jika kita menyelesaikannya, ini akan terjadi sekitar 10 hari."

Prancis melaporkan 261.481 kasus baru pada Kamis (6/1), lebih kecil dari rekor 332.000 lebih pada Rabu (5/1). Namun, rata-rata kasus baru selama tujuh hari naik di atas 200.000 untuk pertama kalinya sejak awal krisis kesehatan melanda. Kementerian Kesehatan Prancis juga melaporkan 204 kematian baru, sehingga totalnya berjumlah 125.000 lebih kematian.

Baca: Sydney Bersiap, Omicron Diprediksi di Puncak Wabah pada Akhir Januari

Presiden Prancis Emmanuel Macron percaya bahwa cukup banyak warga yang akan bersedia disuntik vaksin penguat (booster) Covid-19 untuk mengurangi dampak pandemi.Dengan demikian, keadaan tersebut memungkinkan Macron untuk tidak memberlakukan pembatasan ketat yang baru terkait pencegahan Covid-19.

Baca: Protes untuk Kunjungan Pemimpin Otoriter Kamboja ke Myanmar

Baca:  Omicron Menyapu Eropa" href="https://republika.co.id/berita//r5buuj1321049356/efek-tsunami-covid-19-varian-omicron-menyapu-eropa">Efek Tsunami Covid-19 Varian Omicron Menyapu Eropa

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement