Senin 10 Jan 2022 13:21 WIB

Hari Pertama PTM 100 Persen di Kota Bandung, Siswa Antusias

Total 330 sekolah pada tahap pertama PTM 100 persen di Kota Bandung.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Andri Saubani
SMP 43 Kota Bandung mulai menjalankan pembelajaran tatap muka (PTM) dengan kehadiran 100 persen, Senin (10/1). Sebanyak 330 sekolah di Kota Bandung berbagai jenjang mulai melaksanakan PTM 100 persen.
Foto: Republika/M Fauzi Ridwan
SMP 43 Kota Bandung mulai menjalankan pembelajaran tatap muka (PTM) dengan kehadiran 100 persen, Senin (10/1). Sebanyak 330 sekolah di Kota Bandung berbagai jenjang mulai melaksanakan PTM 100 persen.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Siswa SMP Negeri 43 Bandung antusias mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) dengan kehadiran 100 persen di Kota Bandung pada semester genap yang dimulai, Senin (10/1). Total terdapat 330 sekolah pada tahap pertama di Kota Bandung yang menggelar PTM 100 persen.

Pantauan, para pengantar mengantarkan siswa hingga gerbang masuk sekolah. Para siswa berjalan menuju pintu masuk sekolah dan diarahkan untuk mengecek suhu tubuh serta penerapan protokol kesehatan. Tiap sudut ruangan terdapat guru yang mengarahkan para siswa menuju kelas.

Baca Juga

Di dalam kelas, para siswa memenuhi seluruh ruangan. Mereka menggunakan masker dengan tetap menjaga jarak dan duduk satu kursi satu orang.

Salah seorang siswa kelas 7A Ahmad Fadilah mengaku senang belajar tatap muka dibandingkan belajar dari. Sebab pembelajaran tatap muka (PTM) lebih menyenangkan dan materi pembelajaran lebih mudah diserap.

"Senang masuk sekolah dibanding daring lebih senang PTM karena PTM bisa berkomunikasi dengan teman dan materi PTM lebih nyerap dibanding daring," ujarnya saat ditemui di SMP 43 Bandung, Senin (10/1).

Ia menuturkan, sudah divaksinasi Covid-19 dua kali. Ia berharap PTM terus berlanjut dan kasus Covid-19 terus menurun. "Semoga lanjut terus dan Covid-19 menurun," ungkapnya.

Kepala SMPN 43 Khaerawati mengatakan, terdapat 886 siswa dari 28 rombongan belajar yang mengikuti PTM 100 persen. Para siswa datang dan mengikuti pembelajaran dengan diatur per sesi.

"Sekarang pagi-pagi jam 07.00 Wib untuk kelas 9 sampai jam 11.20 Wib, hanya 6 jam pelajaran 40 menit. Setelah itu jam 7.40 Wib kelas 8 datang yang terakhir jam 8.20 Wib kelas 7 baru datang. Pulangnya beda, tidak ada satu sesi semua anak datang ada jeda termasuk pulang berurutan," katanya.

Pihaknya menugaskan guru di lapangan untuk mengantar anak yang hendak ke toilet dan mengawal saat hendak pulang. Ia mengatakan pihaknya meminta guru agar tidak membuka peluang jeda di ruang kelas dan tidak terdapat istirahat.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement