REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Balai Penelitian Tanaman Hias (Balithi), Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sulawesi Utara dan Pemkot Tomohon memenuhi kebutuhan bibit tanaman krisan siap ekspor.
"Saat ini kita ada 31 varietas Krisan standar ekspor yang langsung dikembangkan oleh Balithi, BPTP Sulut dan Pemkot Tomohon," sebut Kepala Balai Karantina Pertanian Manado, Donni Muksydayan di Manado, Sulawesi Utara, Senin (10/1/2022).
Dia optimistis, bila semua berjalan optimal, maka target ekspor perdana tanaman krisan ke Jepang pada Oktober nanti bisa terealisasi. "Tapi ini harus dikawal bersama, bibit krisan kita siap sebar ke petani. Kalau sebelumnya, bibit didatangkan dari Jawa Timur dan Jawa Barat. Kita akan siapkan petani yang dipilih menyebarkan bibit ini," kata Donni.
Petani yang dipilih ini, lanjut dia, nantinya wajib menggunakan bibit yang berasal dari Pemkot Tomohon. Petani bisa saja mengambil bibit dari tempat lain hanya untuk memenuhi kebutuhan lokal.
"Sementara untuk ekspor hanya bibit yang dikembangkan oleh Kementan dan Pemkot Tomohon," ujar Donni.
Penggunaan bibit yang dikembangkan oleh Balithi-BPTP Sulut dan Pemkot Tomohon ini dalam rangka keseragaman standar dan kualitas ekspor tanaman ini. "Kita akan mendatangkan narasumber dari Provinsi Sumatera Utara yang sudah melakukan ekspor krisan ke Jepang untuk berbagi pengalaman dengan petani krisan di daerah ini," kata Donni.