Selasa 11 Jan 2022 09:06 WIB

Target Vaksinasi Anak di Mataram Terhambat Pasokan

Dari target harian 3.687 anak, yang divaksinasi sekitar 2.000 anak saja.

Rep: ANTARA/ Red: Fuji Pratiwi
Siswa SD mengikuti vaksinasi Covid-19 (ilustrasi). Target vaksinasi anak di Mataram, NTB, terhambat pasokan vaksin.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Siswa SD mengikuti vaksinasi Covid-19 (ilustrasi). Target vaksinasi anak di Mataram, NTB, terhambat pasokan vaksin.

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Dinas Kesehatan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, mengatakan, realisasi target harian vaksinasi anak usia 6-11 tahun terkendala pasokan.

"Dari target harian sebanyak 3.687 sasaran yang ditetapkan, kita hanya mampu mencapai sekitar 2.000 lebih," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Mataram dr H Usman Hadi di Mataram, Senin (10/1/2022).

Baca Juga

Dia mengatakan, sasaran vaksinasi anak usia 6-11 tahun di Mataram sebanyak 51.841 anak, dan sampai Jumat (7/1/2022), capaiannya baru 13 persen atau sekitar 6.000 lebih. "Untuk capaian pada Sabtu dan Senin, belum diakumulasi," katanya.

Usman menilai animo siswa dan orang tua memotivasi anak-anaknya untuk divaksinasi tinggi dan mestinya hal itu harus didukung dengan ketersediaan stok vaksin. Hanya saja, stok yang diberikan oleh Dinas Kesehatan Provinsi sejauh ini cukup terbatas.

"Bulan ini kami baru menerima 11.500 dosis melalui tiga tahap. Tahap pertama sebanyak 5.000 dosis, kedua 4.000 dosis dan terakhir 2.500 dosis. Semuanya langsung kita distribusikan ke puskesmas," kata Usman.

Kegiatan vaksinasi anak usia 6-11 tahun di Kota Mataram, ditargetkan mencapai 80 persen dari target sasaran 51.841 anak, selama 20 hari sejak dicanangkan pada 4 Januari 2022. Capaian vaksinasi anak 80 persen, katanya, berkaitan dengan izin pembelajaran tatap muka (PTM) penuh.

Walaupun PTM penuh baru bisa dilaksanakan jika capaian vaksinasi usia 6-11 tahun minimal 50 persen. "Keputusan syarat cakupan PTM penuh menjadi arahan Dinas Pendidikan. Kami hanya menyiapkan minimal 50 persen anak Kota Mataram tervaksinasi sebelum usulan PTM penuh," kata Usman.

Selain di sekolah, layanan vaksinasi usia 6-11 tahun juga bisa dilakukan secara mandiri di 11 puskesmas dan rumah sakit pemerintah. Untuk layanan di sekolah setiap harinya juga melibatkan tim medis dari 11 puskesmas di wilayah masing-masing. Satu tim medis beranggotakan enam orang terdiri atas juru vaksinasi, perawat petugas skrining dan petugas teknis yang menginput data siswa yang sudah divaksinasi.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement