Rabu 12 Jan 2022 12:46 WIB

Ridwan Kamil Resmikan Jembatan Leuwigajah Senilai Rp 23,2 Miliar

Jembatan Leuwigajah ini mempunyai panjang 47,8 meter dengan lebar 9 meter.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Andi Nur Aminah
Gubernur Jawa Barat, M Ridwan Kamil alias Kang Emil.
Foto: Dok Pemprov Jabar
Gubernur Jawa Barat, M Ridwan Kamil alias Kang Emil.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, meresmikan Jembatan Leuwigajah di lokasi jembatan leuwigajah yan terletak di ruas jalan Baros – Nanjung yang menghubungkan antara Kota Cimahi dan Bandung Barat. Area ini melintas di atas jalan Tol Purbaleunyi Km 127+800, Rabu (12/1/2022).

Jembatan Leuwigajah ini mempunyai panjang 47,8 meter dengan lebar 9 meter dan jalan pendekat sekitar 150 meter. Dananya, berasal dari APBD Provinsi Jawa Barat dengan nilai investasi sebesar Rp 23,2 miliiar. 

Baca Juga

Ridwan Kamil mengatakan, jaringan jalan yang baik, merupakan prasyarat dalam pengembangan pembangunan wilayah. Sekaligus faktor penting untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. 

“Salah satu misi Jawa Barat yaitu mempercepat pertumbuhan dan pemerataan pembangunan berbasis lingkungan dan tata ruang yang berkelanjutan melalui peningkatan konektivitas wilayah dan penataan daerah,” ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil.

Emil mengatakan, pembangunan Jembatan Leuwi Gajah, adalah salah satu yang dilakukan untuk dapat menyediakan infrastruktur yang handal, bermanfaat dan berkelanjutan dalam mendukung ekonomi. Sehingga perwujudan masyarakat yang lebih sejahtera.  

“Pembangunan jembatan ini merupakan bentuk kepedulian pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk masyarakat Jawa Barat khususnya masyarakat Cimahi dan Kabupaten Bandung Barat, untuk mengatasi kemacetan di kawasan leuwi gajah,” katanya.

Sementara menurut Kepala Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (BMPR) Provinsi Jawa Barat, Bambang Tirtoyuliono, Jembatan Leuwigajah yang baru ini sangat dinantikan oleh masyarakat. Karena sebagai solusi untuk mengurai kemacetan. Saat ini, jembatan existing sudah sangat berat menerima beban lalu lintas yang kian berkembang. 

“Ketika di jam-jam sibuk pagi dan sore hari sering terjadi kemacetan yang sangat parah. Kondisi tersebut dikarenakan sebelum dibangun jembatan baru, jembatan existing harus dilalui oleh dua arah lalu lintas sehingga terjadi bottleneck," paparnya.

Bahkan, kata dia, kemacetan tersebut mengakibatkan antrean yang panjang di kedua arah yang bisa mencapai 500 meter. Tahun 2020, kata dia, pekerjaannya hanya difokuskan pada konstruksi bawah yaitu pondasi dan abutment. Sedangkan pada 2021 pekerjaan pembangunan Jembatan Leuwigajah mulai difokuskan pada konstruksi atas yaitu gelagar type U.

"Sejak 24 Desember 2021 lalu telah dilakukan uji coba lalu lintas, yang hasilnya sangat baik bahkan antrean kendaraan berkurang cukup signifikan," katanya. 

ada konstruksi bawah yaitu pondasi dan abutment. Sedangkan pada 2021 pekerjaan pembangunan Jembatan Leuwigajah mulai difokuskan pada konstruksi atas yaitu gelagar type U.

"Sejak 24 Desember 2021 lalu telah dilakukan uji coba lalu lintas, yang hasilnya sangat baik bahkan antrean kendaraan berkurang cukup signifikan," katanya. 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement