Senin 17 Jan 2022 19:04 WIB

Hadir di Dialog Kopi Tanah Air, Erick Thohir Ungkap Pesan dari Ketum PDIP

Kementerian mendorong BUMN lakukan transformasi dan perkuat ekosistem terintegrasi

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Budi Raharjo
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki?(kanan) bersama Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar (tengah) dan Menteri BUMN Erick Thohir (kiri) menjadi pembicara pada Dialog Kopi Tanah Air di Sekolah Partai DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Senin (17/1/2022). Kegiatan tersebut membahas peran PDI Perjuangan dalam mendukung perekonomian rakyat melalui pengembangan ekosistem kopi dalam negeri.
Foto: ANTARA/Dhemas Reviyanto
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki?(kanan) bersama Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar (tengah) dan Menteri BUMN Erick Thohir (kiri) menjadi pembicara pada Dialog Kopi Tanah Air di Sekolah Partai DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Senin (17/1/2022). Kegiatan tersebut membahas peran PDI Perjuangan dalam mendukung perekonomian rakyat melalui pengembangan ekosistem kopi dalam negeri.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengaku fokus dalam membenahi BUMN sejak awal mendapat amanah sebagai Menteri BUMN. Erick teringat pesan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri kepada dirinya saat baru dilantik.

"Pertemuan saya pertama kali jadi menteri dipanggil Ibu Mega, bagaimana beliau mengambarkan BUMN itu jangan jadi gurita yang kepalanya kecil, kakinya banyak. Itu biasanya gurita tidak sehat. Beliau menyampaikan gurita sehat itu yang kepalanya besar, kakinya sedikit," ujar Erick saat menghadiri diskusi bertajuk "Dialog Kopi Tanah Air" yang diselenggarakan PDIP di Jakarta, Senin (17/1/2022).

Karena itu, ucap Erick, Kementerian BUMN mendorong BUMN melakukan transformasi dan memperkuat ekosistem yang terintegrasi. Erick mencontohkan, holding BUMN pangan atau ID Food yang tadinya delapan BUMN kini tinggal lima BUMN.

"(Tujuan holding) tidak lain, jangan BUMN ini jadi kepanjangan birokrasi. Padahal BUMN itu kan mestinya lentur," ucap Erick.

Erick mengambil contoh BUMN-BUMN perbankan atau Himbara yang terbukti mampu bersaing dan menduduki peringkat sepuluh besar dalam persaingan terbuka dengan swasta dan asing.

"Inilah fungsi BUMN yang terpenting, salah satunya ialah penyeimbang pasar dan harus bisa intervensi ketika pasar tidak baik. Ini yang kita lakukan di awal pandemi saat harga masker naik. BUMN tetap korporasi tapi program-programnya dekat dengan rakyat," kata Erick.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement