REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rasulullah ﷺ pernah ditanya oleh sahabat tentang dosa yang paling besar, kemudian beliau menyampaikan tiga di antaranya.
Dikutip dari buku Ad-Daa wad Dawaa karya Ibnu Qayyim al-Jauziyyah, lewat hadits Abdullah bin Mas’ud, dia bertanya kepada Nabi: “Wahai Rasulullah, dosa apa yang paling besar?” Beliau menjawab: “Kamu menjadikan sekutu bagi Allah, padahal Dia yang menciptakanmu.”
Sahabat itu bertanya lagi: “Lalu apa?” Beliau kemudian menjawab: “Kamu membunuh anakmu karena khawatir dia makan bersamamu (mengambil rizqimu).”
Ia bertanya kembali: “Lalu apa?” Beliau menjawab: “Kamu berzina dengan isteri tetanggamu.” (HR Bukhari dan Muslim)
Tidak lama berselang, Allah menurunkan ayat untuk membenarkan hal ini:
وَٱلَّذِينَ لَا يَدْعُونَ مَعَ ٱللَّهِ إِلَٰهًا ءَاخَرَ وَلَا يَقْتُلُونَ ٱلنَّفْسَ ٱلَّتِى حَرَّمَ ٱللَّهُ إِلَّا بِٱلْحَقِّ وَلَا يَزْنُونَۚ...
“Dan orang-orang yang tidak mempersekutukan Allah dengan sembahan lain dan tidak membunuh orang yang dibaramkan Allah kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina ....” (QS. Al-Furqan ayat 68)