REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Permintaan terhadap tanah kaveling pada 2022 ini, diprediksi akan terus meningkat. Hal itu terlihat, dari hasil survei berbagai lembaga survei properti yang menyebutkan bahwa 2022 merupakan tahun yang akan memberikan dampak besar bagi para developer di Indonesia. Tidak hanya penjualan rumah, permintaan tanah kaveling juga terus meningkat di tahun ini.
Tanah merupakan instrumen investasi yang terbilang tahan banting menghadapi kondisi sulit dan krisis. Hal ini dibuktikan oleh harga tanah yang terus meningkat setiap tahunnya meski mengalami badai pandemi sejak akhir 2019.
Menurut Marketing GM Podomoro Park Tedi Guswana, pihaknya sudah memprediksi dari tahun 2021, kalau land bank permintaannya akan tinggi. Karena, permintaan mengenai lahan siap bangun di kawasan Podomoro Park sudah ramai di tanyakan konsumen sejak 2021.
“Kita sudah prediksi dari 2021, kecenderungan permintaan lahan siap bangun terus meningkat selain ya untuk investasi tapi juga kebutuhan pembangunan yang berbeda. Jadi, untuk mengakomodasi itu, kita siapkan Land Bank type Ananta," ujar Tedi dalam siaran persnya yang diterima Republika.co.id, Selasa (18/1).
Selain itu, kata dia, berdasarkan data kelompok umur pencari lahan siap bangun berada di rentang 25-34 dan 18-24. Menurut Tedi, berdasarkan kelompok umur tersebut terdapat arti yang bisa diintrepretasikan datanya oleh developer.
“Dari data yang ditampilkan oleh Lamudi, kita lihat kelompok usia milenials memilih lahan siap bangun karena keinginan desain yang disesuaikan bisa untuk usaha, kantor, studio ya intinya yang punya fleksibilitas tinggi,” kata Tedi.
Menurutnya, salah satu faktor yang menyebabkan tingginya permintaan lahan siap bangun di Podomoro Park adalah kawasannya yang istimewa. Mengusung konsep resort, penghuni akan merasa tinggal di kawasan yang sejuk dan asri karena pengalokasian 50 persen lahan untuk kawasan terbuka hijau menjadi kekuatan dan daya tarik Podomoro Park.
“Kawasan itu ya faktor yang paling diincar, kita punya danau, fasilitas olahraga lengkap, belum lagi konsep one stop living di kawasan seluas 130 hektare," katanya. Selain itu, fasilitas dan kemudahan cara membayar, menjadi faktor tingginya pembelian kaveling.
Meskipun, banyak konsumen yang memilih lahan siap bangun karena perawatannya yang mudah, murah dan punya nilai capital gain tinggi. Tapi, tak sedikit orang yang memperhitungkan pembelian tanah kaveling melalui cara bayarnya.
Salah satu konsumen pembelian lahan siap bangun tipe Ananta di Podomoro Park, Irwan (37 tahun), mengatakan, bahagia setelah memiliki lahan siap bangun di kawasan terpadu Podomoro Park. “Tahun 2021 akhir saya investasi lahan di type Ananta, capital gain lebih dari 12 persen pertahun ya jadi pertimbangan besar," kata Irwan.
Kendati bukan asli Bandung, dirinya memilih investasi di kawasan Bandung Selatan karena Podomoro Park punya instrument investasi yang diperkirakan akan terus meningkat. Seperti kawasan hijau, danau, fasilitas, dan potensi Kabupaten Bandung dibidang ekonomi dan pariwisata. Jadi, dirinya tidak mau berlama-lama menunggu harga lahan siap bangun menjadi lebih mahal.