REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur mencatat tiga kejadian ikutan pasca-imunisasi (KIPI) berat selama pelaksanaan vaksinasi Covid-19. Dari tiga kasus tersebut, dua orang mengalami kelumpuhan sementara dan satu lainnya meninggal.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur Yusman Faisal mengatakan, dua orang dewasa asal Kecamatan Bojongpicung dan Kecamatan Mandeyang itu mengalami kelumpuhan selama beberapa bulan setelah mendapat suntikan vaksin. Namun, kondisinya sudah pulih setelah mendapat penanganan medis.
"Sedangkan kasus lainnya menimpa anak usia sekolah di Kecamatan Pasirkuda. Setelah menjalani perawatan siswa tersebut meninggal dunia. Kasus tersebut telah dilaporkan ke Komnas KIPI guna mengetahui penyebab pastinya," kata Yusman.
"Komnas KIPI belum mengeluarkan hasil penilaiannya, sehingga kami juga belum bisa memastikan. Namun sudah dilaporkan sebagai temuan KIPI, termasuk yang terbaru di Kecamatan Pasirkuda," katanya menambahkan.
Yusman menekankan, bahwa kejadian ikutan pasca-imunisasi yang berat, sangat sedikit jika dibandingkan dengan jumlah orang yang divaksinasi. Oleh karena itu, dia meminta, warga tidak takut menjalani vaksinasi.
"Jangan takut untuk divaksin, selama menjalani pemeriksaan dan penelusuran oleh petugas kesehatan serta rajin memeriksakan kesehatan, vaksinasi yang didapat tidak akan berdampak parah," katanya.