Kamis 20 Jan 2022 19:47 WIB

Unkris dan Pentahelix Dukung Program Pembangunan Kota Bekasi

Keterlibatan perguruan tinggi dalam kolaborasi Pentahelix untuk memberikan masukan.

PLT Walikota Bekasi Tri Adhianto berfoto bersama perwakilan dari 34 perguruan tinggi usai fokus dialog.
Foto: Istimewa
PLT Walikota Bekasi Tri Adhianto berfoto bersama perwakilan dari 34 perguruan tinggi usai fokus dialog.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI – Universitas Krisnadwipayana (Unkris) siap bersinergi dan berkolaborasi Pentahelix untuk mendukung program pembangunan Pemerintah Kota Bekasi. Kerja sama ini dilakukan baik dalam hal riset maupun program pengabdian pada masyarakat. 

Hal tersebut disampaikan Ketua Lembaga Pengembangan Kreativitas dan Kebangsaan (LPKK) Unkris Dr Susetya Herawati ST MSi saat menghadiri Fokus Dialog antara 34 perguruan tinggi dengan Pemkot Bekasi. Dialog yang dipimpin langsung oleh Plt Wali Kota Bekasi Tri Adhianto tersebut, menjadi upaya Pemkot Bekasi mengajak kalangan akademisi untuk memberikan dukungan dan masukan bagi kebijakan Pemkot Bekasi melalui kolaborasi Pentahelix yang melibatkan Perguruan Tinggi, Komunitas, Media, Bisnis, Pemerintah Daerah.

"Keterlibatan perguruan tinggi dalam kolaborasi Pentahelix ini sangat penting dan strategis untuk memberikan masukan kepada Pemkot Bekasi dari sisi keilmuan," kata Tri dalam keterangannya yang diterima Republika.co.id, Kamis (20/1/2022).

Dalam dialog tersebut, Tri menyebut, bahwa selama ini Pemkot Bekasi telah menjalin kerja sama yang baik dengan sejumlah perguruan tinggi yang ada di wilayah Kota Bekasi, salah satunya Unkris. “Unkris bahkan telah banyak membantu kami dalam hal penegakan hukum dan pengelolaan sampah,” katanya.

Dia berharap, komitmen Unkris tersebut terus dilanjutkan dengan menyentuh bidang-bidang lain terutama terkait bidang unggulan Kota Bekasi yakni Creative City, Smart City dan Inovasi daerah .

Sementara Herawati mengatakan, Unkris berkomitmen melanjutkan kerja sama yang selama ini telah terjalin dengan Pemkot Bekasi. “Bahkan ke depan kami telah menyiapkan kerjasama dalam bidang pencegahan penyalahgunaan narkoba dan program penanggulangan stunting,” ujar.

Kerja sama tersebut dilakukan baik dalam hal riset maupun program pengabdian pada masyarakat. “Karena itu kami mohon Pemerintah Kota Bekasi memfasilitasi dalam hal perizinan kegiatan,” lanjut Herawati.

Di tempat terpisah, Rektor Unkris Ayub Muktiono menjelaskan, sebenarnya Unkris telah melakukan MoU dengan Pemkot Bekasi tahun lalu. Namun karena pandemi, kerja sama tersebut belum bisa diimplementasikan.

“Tetapi meski belum bisa diimplementasikan, Unkris terus melakukan persiaapan. Salah satunya adalah kerjasama dengan HIPMI PT Kota Bekasi sehingga ada UKM Inkubis HIPMI PT UNKRIS mempersiapkan Crativity  City dalam mengembangjan potensi desa desa di kota Bekasi,” ujarnya. 

Ayub yakin, Unkris akan dapat hadir lebih intensif pada berbagai program kebijakan pembangunan Kota Bekasi. Mengingat Unkris menjadi perguruan tinggi swasta yang memiliki keunggulan di berbagai program studi seperti hukum dan ekonomi.

“Selain itu, Unkris memiliki tim dosen yang mumpuni. Seperti Bu Herawati yang pernah menjadi tim 19 Kemenparekraf sebagai ToMT Dosen Pendamping Desa Wisata Perguruan Tinggi pada tahun 2019-2020. Pengalaman ini tentu dapat mendukung program Creativity City Kota Bekasi,” Ujarnya.

Sedangkan untuk Smart City, Unkris, lanjut Rektor, memiliki 4 program studi yang dapat mendukung pengembangan konsep smart city pada 5 sub sektor. Dan untuk inovasi daerah, Unkris juga siap khususnya dalam mendorong inovasi birokrasi dalam menjawab pelayanan kepada masyarakat sesuai zaman.

Jika kolaborasi dan sinergi Pentahelix ini terjadi, Rektor yakin, akan membuat kemajuan bagi semua pihak baik pemerintah dalam hal ini Pemkot Bekasi, masyarakat serta kalangan kampus dalam hal ini dosen dan mahasiswa.

Adapun sub sektor dari Creativiti City meliputi arsitektur, desain Interior, desain komunikasi visual, desain produk, film, animasi dan video, fotografi, Kriya, kuliner, musik, fashyen, games dan aplikasi, penerbitan, periklanan, televisi dan radio, seni Pertunjukan dan seni rupa. 

Lalu Smart City memiliki elemen antara lain 1) Smart Governance: Policy, bureaucracy, services, 2). Smart Branding: appearance, Busineess, Tourism, 3) Smart Economy: Transaction, welfare, Industry, 4) Smart Living: Mobility, Healty, Harmony, 5) Smart Society: Community, Learning, Securuty, 6) Smart Environmen: Protection, Waste, Energy. 

Kemudian untuk Inovasi Daerah meliputi Inovasi Tata Kelola Pemerintah Daerah, Inovasi Pelayanan Publik, Inovasi Daerah lainnya (sesuai dengan urusan Pemerintahan yang menjadi Kewenangan daerah): bentuk Inovasinya adalah pada penyelenggaraan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Pemerintah Dearah.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement