Kamis 20 Jan 2022 20:31 WIB

37 Orang Tertular Covid-19 di MAN 2 Kota Malang

Pemeriksaan antigen dilakukan pada 600 warga sekolah dan 37 orang hasilnya positif.

Virus Covid-19 (ilustrasi)
Foto: www.wikimedia.org
Virus Covid-19 (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Jumlah orang yang tertular Covid-19 di lingkungan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kota Malang, Provinsi Jawa Timur, dilaporkan bertambah menjadi total 37 orang. Kepala MAN 2 Kota Malang Mohammad Husnan di Kota Malang, Kamis (20/1/2022) mengatakan, setelah satu siswa dikonfirmasi positif Covid-19 pemeriksaan antigen dilakukan pada 600 warga sekolah. Hasilnya menunjukkan ada 37 orang yang terinfeksi virus corona.

"Total yang dilakukan (tes)swab antigen ada 600 orang, dengan hasil 37 orang positif," kata Husnan.

Baca Juga

"Ada tiga orang pengasuh ma'had(asrama) yang positif dari hasil tes antigen. Lainnya merupakan para siswa," ia menambahkan.

Pengasuh asrama dan siswa yang tertular Covid-19, menurut dia, telah menjalani karantina di gedung yang terpisah di dalam lingkungan sekolah. Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang dr Husnul Muarif mengatakan bahwa Dinas Kesehatan Kota Malang bersama pengelola sekolah telah melakukan penanganan agar penularan Covid-19 di lingkungan itu tidak menyebar.

"Termasuk proses tracing (pelacakan) serta testing lanjutan juga telah dilakukan terhadap siswa dan guru," katanya.

Kegiatan pembelajaran tatap muka di MAN 2 Kota Malang dihentikan selama kurang lebih 14 hari mulai dari 18 Januari 2022. Penghentian itu setelah satu siswa sekolah itu dikonfirmasi tertular Covid-19.

Seorang siswa kelas 12 di sekolah itu dikonfirmasi tertular Covid-19 setelah menghadiri acara pernikahan di Malang Selatan pada 8 Januari 2022.

Di Kota Malang secara keseluruhan ada 15.681 kasus Covid-19. Jumlah pasien yang sudah sembuh sebanyak 14.524 orang dan pasien yang meninggal dunia sebanyak 1.133 orang. Saat ini penderita Covid-19 di Kota Malang tinggal 24 orang.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement