Jumat 21 Jan 2022 20:14 WIB

Delegasi Taliban akan Bahas Krisis Kemanusiaan Afghanistan di Norwegia

Norwegia menegaskan pertemuan tidak berarti pengakuan terhadap Taliban

Red: Nur Aini
Menteri luar negeri di Kabinet baru Taliban Afghanistan, Amir Khan Muttaqi berbicara selama wawancara dengan Associated Press di Kabul, Afghanistan, Minggu, 12 Desember 2021.
Foto: AP/Mohammed Shoaib Amin
Menteri luar negeri di Kabinet baru Taliban Afghanistan, Amir Khan Muttaqi berbicara selama wawancara dengan Associated Press di Kabul, Afghanistan, Minggu, 12 Desember 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Delegasi dari kelompok Taliban Afghanistan akan bertolak ke Norwegia pada Ahad (23/1/2022) untuk membahas krisis kemanusiaan. Hal itu diungkap Kementerian Luar Negeri Norwegia pada Jumat (21/1/2022).

"Pertemuan ini tidak berarti sebuah pengabsahan atau pengakuan atas Taliban. Tetapi, kami harus berbicara dengan otoritas de facto di negara tersebut," kata Menteri Luar Negeri Norwegia Anniken Huitfeldt dalam pernyataan.

Baca Juga

"Kami tidak bisa membiarkan situasi politik berpotensi menjadi bencana kemanusiaan yang lebih parah," katanya.

Jutaan warga Afghanistan jatuh lebih jauh ke dalam kemiskinan sejak pengambilalihan kekuasaan oleh Taliban tahun lalu, yang mengakibatkan program bantuan terganggu dan ketahanan pangan memburuk. Perwakilan Taliban akan bertemu otoritas Norwegia dan diplomat lainnya dari sejumlah negara pada 24-25 Januari.

"Pertemuan antara delegasi Taliban dan warga Afganistan lainnya dari berbagai sektor juga akan digelar. Mereka mencakup pemimpin perempuan, wartawan, dan individu-individu yang bertugas untuk melindungi hak asasi manusia dan mengatasi isu kemanusiaan, ekonomi, sosial serta politik," katanya.

Baca: Bogor Barat akan Jadi Daerah Otonomi Baru, Dua Kecamatan Jadi Calon Ibu Kota

Baca: Angin Kencang Terjang Kabupaten Sukabumi Rusak Rumah Warga

Baca: Kasus Covid-19 Omicron di Kota Tangerang Bertambah, Mayoritas Penularan Lokal

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement