Ahad 23 Jan 2022 12:58 WIB

Jabar Beri Bantuan Rp 15 M untuk Revitalisasi Pasar Pancasila

Pemprov Jabar juga tetap mempertahankan keberadaan pasar tradisional.

Rep: Arie Lukihardianti / Red: Agus Yulianto
Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga (tengah) didampingi Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum (kiri) dan Wali Kota Tasikmalaya Muhammad Yusuf (kanan) membeli beras di Pasar Rakyat Pancasila, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Sabtu (22/1/2022). Dalam kunjungannya Jerry Sambuaga meresmikan pasar rakyat Pancasila yang sudah direvitalisasi dari bantuan Pemerintah Provinsi Jawa Barat senilai Rp15 miliar dan sekaligus meninjau harga kebutuhan pokok.
Foto: Antara/Adeng Bustami
Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga (tengah) didampingi Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum (kiri) dan Wali Kota Tasikmalaya Muhammad Yusuf (kanan) membeli beras di Pasar Rakyat Pancasila, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Sabtu (22/1/2022). Dalam kunjungannya Jerry Sambuaga meresmikan pasar rakyat Pancasila yang sudah direvitalisasi dari bantuan Pemerintah Provinsi Jawa Barat senilai Rp15 miliar dan sekaligus meninjau harga kebutuhan pokok.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum meresmikan Pasar Pancasila dari program revitalisasi di Kota Tasikmalaya, Sabtu (22/1). Revitalisasi tersebut bersumber dari dana bantuan keuangan Provinsi Jawa Barat tahun anggaran 2021 sebesar Rp 15 miliar. 

Dalam acara peresmian yang ditandai dengan penandatanganan prasasti itu dihadiri oleh Wakil Menteri Perdagangan RI Jerry Sambuaga, dan Wali Kota Tasikmalaya Muhammad Yusuf. 

Uu Ruzhanul mengatakan, pembangunan infrastruktur perdagangan merupakan salah satu prioritas Pemprov Jawa Barat. Pembangunan infrastruktu ini diharapkan memiliki fungsi dan peran strategis dalam meningkatkan transaksi jual beli di daerah. 

Menurut Uu, Pemprov Jabar juga tetap mempertahankan keberadaan pasar tradisional sebagai upaya memulihkan dan meningkatkan perekonomian masyarakat. Apalagi, perekonomian sempat terpuruk akibat pandemi Covid-19.  

"Pemprov Jabar mempunyai tanggung jawab meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Ada tiga hal yang diperkuat, yakni struktur, suprastruktur, dan infrastruktur. Sehingga, melalui kebijakan ekonomi terus didongkrak, termasuk di antaranya merevitalisasi pasar-pasar di Jabar," papar Uu. 

Uu menjelaskan, setelah dilakukan pengembangan infrastruktur di Pasar Pancasila, langkah selanjutnya yang penting adalah pengelolaan pasar, sehingga bisa meningkatkan kualitas pasar yang pada akhirnya akan menguntungkan pedagang. 

"Pak Gubernur (Ridwan Kamil) ingin ekonomi meningkat. Maka, harapan kami dengan revitalisasi pasar ini mampu mendorong perekonomian, serta meningkatkan daya beli masyarakat," kata Uu. 

"Keinginan kami terjadi pemerataan ekonomi, ada unsur keadilan ekonomi. Jangan sampai ekonomi meningkat hanya dinikmati oleh kelompok tertentu saja," imbuhnya. 

Kepada para pedagang, Uu menitip pesan, supaya menjaga mutu dan kualitas barang yang diperdagangkan. Selain itu, dia juga mengajak, warga di sekitar pasar menjaga fasilitas pasar. 

Tak hanya itu, Uu menyampaikan pula akan mendorong pasar untuk memiliki SNI agar pasar tradisional mempunyai standarisasi. Dengan demikian pasar tradisional semakin berdaya saing dan dilirik oleh konsumen. 

"Saya mendorong pasar ini mempunyai kualitas SNI (Standar Nasional Indonesia)," kata Uu. 

Sementara Wakil Menteri Perdagangan RI Jerry Sambuaga berharap, dengan revitalisasi Pasar Pancasila ini masyarakat bisa memanfaatkanya dengan baik. Bagi para pedagang, maupun konsumen dapat memanfaatkan fasilitas ini untuk memenuhi kebutuhannya. 

"Dari pusat, apa yang bisa kami bantu yang paling penting pasar ini dimanfaatkan, dan harga-harga mudah - mudahan bagus," kata Jerry. 

"Terima kasih Pak Wakil Gubernur, Pak Wali Kota, kita terus eratkan sinergi antara kementerian, pemprov, dan pemkot," katanya. 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement