Ahad 23 Jan 2022 14:40 WIB

China Pertahankan Status Darurat Covid Jelang Olimpiade Musim Dingin

Dalam beberapa oekan terakhir, kota-kota di China berlakukan pembatasan ketat.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Friska Yolandha
Pemandangan Istana Kota Terlarang yang bersalju dari puncak perbukitan Jingshan, Beijing, China, Sabtu (22/1/2022). Pemerintah China mendesak semua distrik lokal di Beijing mempertahankan 'mode darurat penuh' terhadap Covid-19.
Foto: ANTARA/M. Irfan Ilmie
Pemandangan Istana Kota Terlarang yang bersalju dari puncak perbukitan Jingshan, Beijing, China, Sabtu (22/1/2022). Pemerintah China mendesak semua distrik lokal di Beijing mempertahankan 'mode darurat penuh' terhadap Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Pemerintah China mendesak semua distrik lokal di Beijing mempertahankan 'mode darurat penuh' terhadap Covid-19. Perintah ini didesak ketika ibu kota China tersebut terus melaporkan kasus Covid-19 lokal menjelang dimulainya Olimpiade Musim Dingin.

Pejabat otoritas pengendalian penyakit kota Beijing, Pang Xinghuo mengatakan, sebanyak 27 kasus yang ditularkan di dalam negeri telah dikonfirmasi. Sementara lima pembawa asimptomatik lokal telah ditemukan di Beijing sejak 15 Januari.

Baca Juga

Kota-kota di seluruh China dalam beberapa pekan terakhir memberlakukan pembatasan yang lebih ketat untuk mencoba mengendalikan wabah baru Covid-19. Langkah ini termasuk juga mendapat urgensi ekstra ketika Beijing bersiap untuk menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Dingin pada awal bulan depan.

Di kota lain, Harbin, pemerintah lokal akan melakukan pengujian bagi sekitar 10 juta penduduknya untuk Covid-19 mulai Senin. Langkah antisipasi tersebut dilakukan meskipun tidak ada kasus baru-baru ini. Pemerintah Harbin menyebutnya sebagai langkah pencegahan menjelang hari libur Tahun Baru Imlek yang panjang.

Pemerintah kota mengatakan di akun WeChat resminya bahwa telah membuat keputusan mengingat liburan selama seminggu adalah periode perjalanan puncak bagi negara itu. Hari libur panjang di China secara resmi dimulai pada 31 Januari.

Banyak kota telah menyarankan penduduk untuk tetap berada di kotanya atau mengharuskan pelancong untuk melaporkan perjalanan mereka beberapa hari sebelum kedatangan mereka. Namun, beberapa media pemerintah mengingatkan agar tidak terlalu keras, setelah seorang pejabat pemerintah tingkat kabupaten di provinsi Henan mengatakan bahwa beberapa orang telah mengabaikan saran tidak bepergian maupun pulang di Hari Raya.

Pelanggaran itu akan ditindak tegas pemerintah. "Sudah menjadi sifat manusia untuk kembali ke rumah selama Festival Musim Semi untuk reuni, jadi mengapa itu berbahaya?," kata surat kabar resmi People's Daily di akun Weibo-nya pada Sabtu setelah komentar tersebut memicu diskusi berat di media sosial.

"Mencegah dan mengendalikan epidemi adalah tugas besar, tetapi kita tidak dapat mengambil pendekatan satu ukuran untuk semua (itu) harus dilakukan dengan cara yang ilmiah dan legal, dan setiap keinginan untuk kembali ke rumah harus diperlakukan dengan penuh kasih."

China Daratan melaporkan 63 kasus baru Covid-19 pada Jumat (21/1/2022), turun dari 73 kasus sehari sebelumnya. Komisi Kesehatan Nasional mengatakan bahwa 23 kasus baru ditularkan secara lokal, sama seperti sehari sebelumnya, dan sisanya diimpor.

Jumlah kasus baru tanpa gejala, yang tidak diklasifikasikan China sebagai kasus yang dikonfirmasi, naik menjadi 43 dari 31 sehari sebelumnya. Tidak ada kematian baru, sehingga jumlah kematian karena Covid-19 secara nasional sejak pandemi mencapai 4.636. Pada 21 Januari, China daratan memiliki 105.547 kasus yang dikonfirmasi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement