REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Turki siap menjadi penengah antara Rusia dan Ukraina, menurut Presiden Recep Tayyip Erdogan pada Jumat (21/1/2022).
“Kami tidak akan menerima kerusuhan di wilayah tersebut. Kami ingin perdamaian menang dan kami siap melakukan bagian kami,” ungkap dia kepada wartawan setelah shalat Jumat.
Dia memperingatkan bahwa segala jenis pendudukan atau pecahnya peperangan merupakan ancaman besar bagi perdamaian regional. Menekankan Turki memiliki hubungan baik dengan Rusia dan Ukraina, Erdogan mengatakan dia akan mengunjungi Kyiv dalam waktu dekat dan juga mengunjungi Moskow.
Baca: Penyu Bali Terganggu Klub di Pantai, Suara Bising Jadi Enggan Bertelur
Upaya diplomatik terus mengurangi ketegangan yang meningkat antara Rusia dan Barat, dengan semua mata kembali tertuju pada perbatasan Rusia-Ukraina dan wilayah garis depan. Rusia dituduh telah mengumpulkan lebih dari 100.000 tentara di dekat perbatasan Ukraina, sebuah langkah yang telah memicu kekhawatiran Barat bahwa Moskow dapat merencanakan serangan militer lain terhadap negara tetangga bekas Sovietnya itu.
Baca: Pantau Stok Minyak Goreng, Wali Kota Surabaya: Saya Bingung Ada yang Kehabisan
Baca: Daerah Diminta Perketat Prokes, Wapres: Kita tidak Ingin Covid-19 Seperti di Luar Negeri