Senin 24 Jan 2022 23:30 WIB

Liga Arab: Pemberontak Houthi Harus Dicap Teroris

Liga Arab mengatakan pemberontak Houthi harus dicap sebagai kelompok teroris

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Esthi Maharani
Kelompok pemberontak Houthi Yaman
Foto: Anadolu Agency
Kelompok pemberontak Houthi Yaman

REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH – Liga Arab mengatakan kelompok pemberontak Houthi Yaman harus dicap sebagai kelompok “teroris”. Hal itu disampaikan setelah Houthi melancarkan serangan ke Uni Emirat Arab (UEA).

“(Serangan Houthi ke UEA merupakan) pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional dan ancaman nyata terhadap instalasi sipil vital, pasokan energi, dan stabilitas ekonomi global,” kata Liga Arab dalam sebuah pernyataan pada Ahad (23/1/2022), dikutip laman TRT World.

Baca Juga

Sebelumnya Duta Besar UEA Yousef Al Otaiba telah meminta pemerintah dan parlemen Amerika Serikat (AS) mendukung penetapan kembali kelompok pemberontak Houthi sebagai organisasi teroris.

“Dalam komentar sebelumnya hari ini, Duta Besar Al Otaiba menggambarkan serangan teroris Houthi terhadap situs sipil di UEA yang menewaskan 3 warga sipil tak berdosa. Dia meminta Administrasi dan Kongres untuk mendukung penunjukan ulang organisasi teroris Houthi sebagai FTO (Foreign Terorist Organization),” kata Kedutaan Besar UEA di Washington dalam sebuah pernyataan lewat akun Twitter resminya pada Rabu (19/1/2022) pekan lalu, dikutip laman Al Arabiya.

Al Otaiba mengatakan, dia dan Direktur Intelijen Nasional UEA Ali Al Shamsi akan mengadakan pertemuan dengan pejabat Gedung Putih serta anggota Kongres AS di Washington. Al Otaiba belum mengungkap kapan pertemuan itu bakal dilaksanakan.

AS telah mengutuk serangan pesawat nirawak yang diklaim milik pemberontak Houthi Yaman ke Abu Dhabi pada 17 Januari lalu. Tiga warga URA dilaporkan tewas dalam kejadian tersebut. Washington berkomitmen meminta pertanggungjawaban Houthi atas serangan teror yang menewaskan tiga warga UEA tersebut.

“Houthi telah mengklaim bertanggung jawab atas serangan ini, dan kami akan bekerja dengan UEA serta mitra internasional untuk meminta pertanggungjawaban mereka,” kata Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan.

Dia menegaskan, sebagai sekutu dan mitra, komitmen AS terhadap keamanan UEA tidak tergoyahkan. “Kami berdiri di samping mitra Emirat kami melawan semua ancaman terhadap wilayah mereka,” ujar Sullivan.

UEA diketahui merupakan bagian dari koalisi militer pimpinan Arab Saudi yang melancarkan serangan ke Yaman. Mereka telah menjalankan operasinya sejak 2015. Tujuan koalisi militer itu adalah membantu pasukan pemerintah Yaman dalam menumpas Houthi.

Saudi memang memandang Houthi sebagai ancaman terhadap keamanannya. Sebelum UEA, Houthi cukup sering melancarkan serangan pesawat nirawak ke Saudi. Kelompok pemberontak itu dilaporkan memperoleh dukungan dan sokongan dari Iran.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement