"Padahal kalau mereka ada kemauan, maka sebenarnya memelajari Alquran itu mudah. Ada metode Al-Barqy, cara-cara mempercepat atau mempelajari atau membaca Alquran. Ada juga yang memakai digitalisasi. Ini bagus, dan sekarang tinggal bagaimana caranya menggerakkan semuanya itu," katanya.

Menurut Kiai Ahsin, faktor penyebab mengapa masih banyak umat Muslim di Indonesia yang buta huruf Alquran, yaitu terletak pada orang tua. Dia melihat, masih ada orang tua yang kurang begitu perhatian kepada anak-anaknya soal membaca Alquran. Bahkan orang tuanya sendiri tidak bisa membaca Alquran.

Kiai Ahsin memaparkan, membaca Alquran adalah salah satu cara bersyukur kepada Allah SWT yang telah menurunkan Alquran. Selain itu juga bersyukur kepada Malaikat Jibril yang mengantarkan Alquran kepada Nabi Muhammad, dan bersyukur kepada Nabi Muhammad SAW yang telah menerima Alquran yang merupakan pedoman hidup umat manusia. 

"Salah satu cara bersyukur dengan kehadiran Alquran yaitu memelajari Alquran dan membacanya. Allah SWT memberikan pahala bukan per kalimat tetapi per huruf. Allah memberi penghargaan berupa 10 kebaikan," jelas dia.