Selasa 25 Jan 2022 10:58 WIB

AS Tangguhkan 44 Penerbangan, China Mengecam

AS dinilai menangguhkan penerbangan maskapai China tanpa alasan.

Red: Friska Yolandha
Pesawat milik maskapai penerbangan China Eastern menuju area apron setibanya di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Sabtu (8/2/2020). Pemerintah Amerika Serikat (AS) menangguhkan 44 jadwal penerbangan dari negara tersebut ke China yang berlaku efektif mulai 30 Januari hingga 29 Maret 2022.
Foto: Antara/Fikri Yusuf
Pesawat milik maskapai penerbangan China Eastern menuju area apron setibanya di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Sabtu (8/2/2020). Pemerintah Amerika Serikat (AS) menangguhkan 44 jadwal penerbangan dari negara tersebut ke China yang berlaku efektif mulai 30 Januari hingga 29 Maret 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Pemerintah Amerika Serikat (AS) menangguhkan 44 jadwal penerbangan dari negara tersebut ke China yang berlaku efektif mulai 30 Januari hingga 29 Maret 2022. Ini dilakukan sebagai tindakan pencegahan penularan COVID-19.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China (MFA) Zhao Lijian di Beijing, Senin (24/1/2022), mengecam tindakan AS tersebut. "Dengan dalih pengecualian dan perlakuan khusus untuk kepentingan pribadi, AS telah menangguhkan penerbangan maskapai China tanpa alasan," ujarnya.

Baca Juga

Tindakan tersebut, lanjut dia, dapat mengganggu kegiatan operasional maskapai penerbangan China. "Itu (tindakan) sewenang-wenang, tidak masuk akal, dan sangat tidak bertanggung jawab," kata Zhao.

Menurut dia, sejak Juni 2020 China secara ketat menerapkan tindakan untuk memutus dan membendung penyebaran COVID-19 lintas-batas negara melalui protokol kesehatan yang ketat. "Sebagian besar maskapai penerbangan asing menghormati dan mengikuti kebijakan ini," ujarnya.

Oleh sebab itu, Zhao mendesak AS untuk menghormati kebijakan yang dapat dipertanggungjawabkan secara medis dan sains.

"Jangan membatasi lalu lintas perpindahan masyarakat biasa antara China dan AS," ucapnya.

Di antara 44 jadwal penerbangan yang ditangguhkan itu, terdapat empat maskapai China, yakni Air China, China Southern Airlines, China Eastern Airlines, dan Xiamen Airlines. Semuanya adalah milik pemerintah China.

Sebelum pandemi, terdapat sekitar 100 jadwal penerbangan China-AS dalam sepekan. Namun pada saat pandemi, jadwal penerbangan di jalur kedua negara itu berkurang hingga tinggal 20 saja.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement