REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Dalam upaya membentuk generasi unggul, pada tahun 2022 IPB University akan menerima mahasiswa baru melalui beberapa jalur. Untuk memberikan informasi jalur masuk ini, IPB University menyelenggarakan Sosialisasi Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), Ujian Tulis Berbasis Komputer – Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UTBK-SBMPTN) dan Jalur Mandiri IPB University 2022, Ahad (23/1).
Dalam sambutannya, Prof Arif Satria, rektor IPB University menyampaikan, “Kami ingin menyajikan bahwa IPB University berusaha untuk memahami situasi sehingga menghasilkan lulusan-lulusan yang adaptif terhadap perubahan.”
Menurutnya, sekarang ini yang dihadapi adalah era yang penuh dengan ketidakpastian. Banyak pekerjaan yang akan hilang, namun ada banyak pekerjaan yang akan muncul.
“Namun yang paling penting adalah bagaimana persiapan kita menghadapi perubahan yang semakin cepat itu. Responsnya adalah menyiapkan kurikulum yang mampu menghasilkan lulusan yang sesuai untuk menghadapi perubahan,” lanjutnya seperti dikutip dalam rilis yang diterima Republika.co.id.
Selain itu Prof Arif juga menyampaikan bahwa dunia sudah berkembang dan berubah. Maka diperlukan mindset yang harus mengikuti, sehingga siapapun perlu memandang dengan kacamata masa depan.
“Dalam goncangan apapun insya Allah lulusan IPB University mampu menjadi agile learner (pembelajar yang cepat), karena memiliki softskill yang kuat dan mental yang tangguh. Hal itu kami susun dalam Kurikulum 2020 yang sudah kami buat sebelum ada program Merdeka Belajar,” tambahnya.
Sosialisasi ini menghadirkan Koordinator Bidang SNMPTN - Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) 2021, Prof Yonny Koesmaryono. Dalam paparannya, ia meminta pihak sekolah untuk memastikan terlebih dahulu perangkingan siswa eligible sebelum melakukan finalisasi.
“Pihak sekolah hanya melakukan finalisasi data siswa jika yakin perangkingan siswa eligible sudah sesuai. Tidak bisa lagi diubah jika telah difinalisasi. Silahkan mengisi nilai untuk semua siswa, pengisian data nilai bisa dilakukan satu per satu atau import nilai menggunakan Comma Separated Values (CSV). Pastikan juga pihak sekolah hanya melakukan finalisasi nilai jika nilai yang diisi sudah sesuai. Finalisasi nilai adalah tahapan terakhir dari pengisian Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS),” ungkapnya.
Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan IPB University, Dr Drajat Martianto, dalam presentasinya menyampaikan berbagai Jalur Mandiri yang dimiliki IPB University, di antaranya jalur Ketua OSIS, jalur Prestasi Internasional dan Nasional (PIN), jalur Beasiswa Utusan Daerah (BUD), jalur Ujian Tulis Masuk IPB Berbasis Komputer (UTMBK), jalur Kelas Internasional dan jalur Seleksi Mandiri Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SMM-PTN) Barat.
Ia mengurai syarat-syarat seleksi jalur Ketua OSIS di antaranya: pernah menjadi ketua OSIS selama di SMA – dibuktikan dengan Surat Pengantar dan Surat Keputusan Pengangkatan sebagai Ketua OSIS dari Kepala Sekolah, lulusan pada tahun berjalan dan berasal dari jurusan IPA, rataan nilai Matematika, Fisika, Kimia dan Biologi selama 5 semester sekurangnya 80, bersedia mendapatkan pelatihan kepemimpinan, kewirausahaan dan pelatihan lainnya.
“Untuk jalur PIN, siswa yang dapat mengajukan adalah siswa yang lulus SMA/sederajat pada masa yang sama dengan periode pendaftaran calon mahasiswa baru IPB University. Adapun kategori berprestasi yaitu meraih penghargaan juara dalam lomba di tingkat internasional dan nasional. Antara lain dalam kegiatan lomba karya ilmiah, olimpiade Matematika, Fisika, Kimia, Biologi dan Informatika, Pramuka, Olahraga, Seni serta Hafizh, “ jelasnya.
Sementara untuk jalur BUD, dikatakannya, pelamar berumur tidak lebih dari 25 tahun, memiliki nilai rapor SMA/MA/SMK minimal 70,00 untuk mata pelajaran Matematika, Fisika, Kimia dan Biologi selama lima semester pertama, memperoleh sponsor dari pemerintah atau perusahaan mitra.
“Untuk UTMBK, peserta adalah lulusan SMA/MA/SMK IPA tiga tahun terakhir. Seleksi berupa tes tertulis berbasis komputer, “ jelasnya. Terkait Kelas Internasional, Dr Drajat menjelaskan bahwa ada 2 gelombang seleksi yaitu Gelombang 1 (untuk Warga Negara Indonesia/WNI) dimana seleksi dilakukan berdasar prestasi akademik dari nilai raport untuk lulusan pada tahun berjalan dan Gelombang 2 (untuk WNI dan Warga Negara Asing/WNA) di mana seleksi dilakukan melalui ujian tertulis (UTMBK) untuk peserta dengan status lulusan tiga tahun terakhir.
“Program SMM PTN-Barat, pada dasarnya merupakan jalur seleksi mandiri oleh masing-masing perguruan tinggi yang teknis pelaksanaannya dilakukan secara bersama-sama. SMM PTN-Barat adalah seleksi berdasarkan hasil ujian tulis berbasis komputer (UTBK) yang dilakukan secara bersama di bawah koordinasi panitia SMM PTN-Barat,” papar Dr Drajat.