REPUBLIKA.CO.ID, GARUT — Camat Leles, Kabupaten Garut, Yaya Warya, mengimbau warganya untuk tetap mewaspadai potensi bencana. Salah satunya bencana angin puting beliung atau angin kencang, yang dapat memicu kerusakan.
Sejumlah titik di wilayah Desa Leles, Kecamatan Leles, dilaporkan terdampak bencana angin puting beliung, yang terjadi bersamaan dengan turunnya hujan deras, Senin (24/1/2022). Saat kejadian, kata Yaya, di wilayah lain tidak turun hujan. “Kami terus imbau warga agar tetap waspada. Saya selalu sampaikan ini setiap ada pertemuan dan pengajian,” kata Yaya kepada Republika.co.id, Selasa (25/1/2022).
Hujan deras yang disertai angin puting beliung pada Senin lalu itu dilaporkan membuat sejumlah rumah warga mengalami kerusakan. Berdasarkan hasil pendataan sementara hingga Selasa, menurut Yaya, ada sekitar 41 rumah warga yang dilaporkan mengalami kerusakan. Utamanya pada bagian atap atau genting rumah. “Tidak ada korban jiwa. Tidak ada yang mengungsi juga karena kebanyakan yang rusak hanya genting,” ujarnya.
Meski demikian, Yaya berharap warga terdampak bencana ini bisa dibantu untuk membenahi rumahnya yang rusak. Ia mengatakan, pihak kecamatan telah melaporkan kejadian bencana itu kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, juga dinas terkait lainnya untuk dilakukan penanganan lebih lanjut. Ia menilai, perbaikan rumah warga terbilang mendesak. “Karena cuaca saat ini masih hujan. Kasihan warga. Selain itu, ada beberapa rumah yang temboknya rusak,” ujar dia.
Yaya mengaku pihak kecamatan juga mengupayakan bantuan logistik untuk warga terdampak bencana. Terkait hal itu, ia mengaku sudah berkoordinasi dengan Dinas Sosial.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Garut Satria Budi mengatakan, BPBD melakukan asesmen di lapangan pascakejadian angin puting beliung di Leles. Berdasarkan laporan sementara hingga Senin, kata dia, dilaporkan setidaknya 31 rumah mengalami kerusakan.
Di Kampung Cikahuripan, misalnya, dilaporkan ada delapan rumah yang rusak. Kemudian di Kampung Cicapar ada tujuh rumah, dan di Kampung Bojong Jambu ada sekitar 16 rumah yang dilaporkan mengalami kerusakan. Menurut Budi, sementara ini kerugian materiel akibat bencana itu diperkirakan mencapai sekitar Rp 290 juta.