Rabu 26 Jan 2022 14:30 WIB

FDA Pertimbangkan Vaksin Covid-19 untuk Anak di Bawah Lima Tahun

FDA akan memberikan pernyataan terkait persetujuan vaksin pada Februari mendatang.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Nora Azizah
Penasihat medis utama Gedung Putih, Dr Anthony Fauci, mengatakan bahwa Food and Drug Administration (FDA) akan segera memberi pernyataan terkait vaksin Pfizer dan BioNTech Covid untuk anak di bawah usia lima tahun pada akhir Februari 2022 ini.
Foto: www.freepik.com.
Penasihat medis utama Gedung Putih, Dr Anthony Fauci, mengatakan bahwa Food and Drug Administration (FDA) akan segera memberi pernyataan terkait vaksin Pfizer dan BioNTech Covid untuk anak di bawah usia lima tahun pada akhir Februari 2022 ini.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penasihat medis utama Gedung Putih, Dr Anthony Fauci, mengatakan bahwa Food and Drug Administration (FDA) akan segera memberi pernyataan terkait vaksin Pfizer dan BioNTech Covid untuk anak di bawah usia lima tahun pada akhir Februari 2022 ini. “Harapan saya adalah bahwa itu akan segera dilaksanakan dalam bulan depan atau lebih, yang pasti tidak lebih lama dari itu, tetapi saya tidak bisa menjamin juga,” kata Fauci dilansir dari Fortune, Rabu (26/1/2022).

Anak-anak di bawah usia lima tahun saat ini adalah satu-satunya kelompok usia yang tidak bisa divaksinasi Covid-19 di AS. FDA menyetujui vaksin Pfizer untuk anak-anak usia lima tahun ke atas pada Oktober 2021. Sementara itu, FDA hanya menyetujui penggunaan vaksin Covid Moderna dan J&J untuk dewasa berusia 18 tahun ke atas.

Baca Juga

Pada Desember 2021, Pfizer dan BioNTech mengatakan mereka akan mengirimkan data uji tentang kemanjuran pemberian tiga dosis vaksin Covid kepada anak-anak usia di bawah lima tahun, dalam paruh pertama tahun 2022 setelah tes mengungkapkan tidak ada masalah keamanan. Sebelumnya, vaksin sudah diuji coba dua dosis pada anak usia di bawah lima tahun, tetapi uji coba masih harus dilanjutkan pada vaksin booster. Pfizer mengatakan sistem kekebalan anak-anak merespons kurang kuat dibandingkan orang dewasa jika hanya dengan dua dosis vaksin.

Persetujuan ini bisa menyelamatkan nyawa banyak anak. Menurut CDC, tingkat rawat inap untuk anak di bawah lima tahun mencapai titik tertinggi dalam pandemi bulan ini, setelah Omicron menjadi varian dominan di AS.

CDC mengatakan, kurangnya vaksinasi adalah kemungkinan penyebab dari meningkatnya rawat inap anak. Namun, Fauci dan CDC telah mengatakan Omicron lebih menular, tapi tidak menyebabkan penyakit yang berat dibanding varian sebelumnya.

Tingkat rawat inap yang meningkat, kemungkinan karena Omicron menyebar lebih cepat daripada varian lain dan menginfeksi lebih banyak orang. Tetapi peningkatan rawat inap akan memberi tekanan ekstra pada sistem perawatan kesehatan AS.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement