REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat ekonomi syariah, Irfan Syauqi, mengatakan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) perlu menghadirkan lebih banyak program yang berdampak luas. Belum lama ini Baznas juga kembali mempertahankan sertifikat Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015.
"Saya berharap Baznas bisa semakin menghadirkan program-program penyaluran yang semakin bermanfaat dan berdampak luas, dan tetap mempertahankan sejumlah program yang menjadi trademark Baznas, seperti Rumah Sehat Baznas, ZCD (Zakat Community Development), dan SCB (Sekolah Cendikia Baznas)," kata Irfan pada Rabu (26/1/2022).
Adapun sertifikat ISO 9001:2015 dikeluarkan oleh sebuah Badan Sertifikasi Internasional berbasis di Inggris, Worldwide Quality Assurance (WQA), yang menyediakan sertifikasi untuk berbagai sistem manajemen.
"Saya ucapkan selamat atas pencapaian Baznas yang bisa mempertahankan sertifikasi ISO tersebut," kata Irfan.
Sertifikat manajemen mutu yang diraih Baznas dalam setiap tahunnya ini disebut menjadi penyempurna Baznas dalam mengelola Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS) dengan menerapkan sistem manajemen mutu berstandar Internasional di seluruh unit kerja Baznas.
"Alhamdulillah Baznas kembali berhasil menorehkan capaian positif pada masa-masa krisis akibat pandemi Covid-19 ini. Penghargaan ini tentu harus jadi kekuatan yang memicu kita ke depan, karena penghargaan ini sekaligus menunjukkan manajemen Baznas yang berjalan telah memenuhi persyaratan yang berlaku," kata Ketua Baznas, Prof Noor Achmad.
Baznas memperoleh sertifikat ISO pertama yaitu ISO 9001 : 2008 dengan nomor QS 3354 dari Badan Sertifikasi WQA-APAC, kemudian di 2012 – 2016 mempertahankan sertufat ISO 9001 :2008 dari Badan Sertifikasi WQA, kemudian pada 2017 hingga 2022 tahun ini Baznas kembali memperoleh dan mempertahankan sertifikat Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015 yakni sertifikat versi terbaru.